Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

OJK Siapkan Strategi 2025: Perkuat Pasar Modal dan Ajak Perusahaan Besar IPO!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan tahun 2025 akan menjadi tahun penuh terobosan bagi pasar modal Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan, OJK bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk Self Regulatory Organization (SRO), berkomitmen menjalankan berbagai program strategis pemerintah untuk memperkuat dan mengembangkan pasar modal.

Salah satu fokus utama adalah peningkatan pendalaman pasar. Hal ini mencakup upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat di bursa. “Kami akan meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar untuk melantai di bursar,” ujar Mahendra, di acara Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025, Kamis (2/1/2025).

Selain itu, penguatan regulasi dan sistem dalam proses Penawaran Umum Perdana  atau Initial Public Offering (IPO) juga menjadi prioritas. Tujuannya adalah menciptakan proses yang lebih efisien dan transparan demi mendukung pertumbuhan pasar modal yang sehat.

OJK juga menggarap pengembangan produk, infrastruktur, dan layanan baru. Salah satu langkah strategisnya adalah memperkuat peran investor institusi di pasar perdana dan sekunder. Dalam konteks ini, OJK fokus mengoptimalkan penggunaan Efek Beragun Aset (EBA) untuk mendukung program 3 juta rumah. “Kami siap mendorong sinergi untuk memperkuat skema dan ekosistem EBA,” kata Mahendra.

OJK akan mengoptimalkan pemanfaatan produk pasar modal yang sudah ada, seperti bursa karbon dan produk berbasis ESG. Infrastruktur dan layanan transaksi efek juga akan ditingkatkan. Langkah ini dilakukan untuk mendukung ekosistem pasar modal yang lebih modern dan maju.

Penguatan anggota bursa dan manajer investasi (MI) menjadi salah satu program unggulan lainnya. Langkah ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. OJK ingin memastikan anggota bursa dan MI memiliki sistem keamanan teknologi informasi dan operasional yang kuat. “Selain itu, anggota bursa dan MI diharapkan dapat lebih berperan dalam memperluas penetrasi produk pasar modal, tidak terbatas pada saham saja. ,” tambah Mahendra.

Tidak hanya itu, OJK juga menegaskan pentingnya perlindungan kepada investor guna menjaga kepercayaan mereka terhadap pasar modal Indonesia.

Di samping penguatan dan pengembangan pasar modal di atas, OJK menitikberatkan pentingnya integritas pasar. Penegakan hukum yang tegas akan terus dilakukan untuk melindungi investor ritel, terutama dari saham-saham dengan pergerakan tidak wajar.

Untuk menjalankan berbagai program tersebut, OJK membutuhkan dukungan dari pemerintah. Dukungan itu mencakup penyempurnaan kerangka aturan di sektor keuangan.

Salah satu fokusnya adalah penyelesaian aturan turunan dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Aturan ini meliputi ketentuan terkait cut loss dan penurunan nilai aset investasi yang dikelola BUMN. Selain itu, kebijakan pajak karbon dan regulasi Batas Atas Emisi (BAE) sektoral juga diperlukan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pengembangan bursa karbon di Indonesia.

“Kami menyampaikan komitmen untuk terus menjaga sinergi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan, dalam mewujudkan industri Pasar Modal yang tidak hanya menjadi pilar perekonomian nasional, tetapi juga mendukung visi Indonesia emas dan pembangunan berkelanjutan,” pungkas Mahendra.

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru