STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada penutupan perdagangan hari Senin sore (13/1/2025) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi setelah laporan pekerjaan AS yang kuat menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Mengutip CNBC International, di Tiongkok, di Tiongkok, indeks CSI 300 turun 0,27% ke 3.722,51, melanjutkan tren negatif setelah pekan lalu mencapai level terendah sejak September 2024. Hang Seng Index di Hong Kong juga merosot 0,73% ke 18.874,14, melewati level psikologis 19.000 untuk pertama kalinya sejak September lalu.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 anjlok 1,23% ke 8.191,9. Korea Selatan mencatat penurunan signifikan, dengan Kospi turun 1,04% ke 2.489,56, sementara Kosdaq melemah 1,35% ke 708,21.
Pasar India turut tertekan. Indeks Nifty 50 turun 0,95%, sedangkan BSE Sensex melemah 0,80%. Jepang tutup karena libur nasional.
Penurunan ini dipicu data nonfarm payrolls AS yang naik 256.000 pada Desember, jauh di atas perkiraan 155.000. Tingkat pengangguran turun ke 4,1% dari sebelumnya 4,2%, memunculkan kekhawatiran Federal Reserve akan menunda penurunan suku bunga.
Di Tiongkok, sentimen pasar kian negatif setelah bank sentral setempat menangguhkan pembelian obligasi pemerintah. Yield obligasi 10-tahun Tiongkok menyentuh level terendah sepanjang sejarah bulan ini. Nilai tukar yuan juga melemah tajam, dengan yuan onshore mencapai posisi terendah dalam 16 bulan terakhir terhadap dolar AS. Yuan offshore terus merosot sejak September lalu.
Investor kini menunggu data ekonomi penting minggu ini. Bank of Korea akan menggelar pertemuan pada Kamis, bersamaan dengan laporan tingkat pengangguran Australia. Tiongkok dijadwalkan merilis data PDB kuartal IV 2024 pada Jumat, bersama laporan penjualan ritel dan output industri.