STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah di sebagian besar indeks utama pada penutupan perdagangan Rabu (8/1/2025) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,27% setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Penurunan ini dipicu oleh data Komisi Eropa yang menunjukkan sentimen ekonomi zona euro turun 1,9 poin pada Desember. Angka tersebut berada di bawah rata-rata jangka panjang, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.
Indeks DAX Jerman melemah tipis 0,05% ke level 20.329,94. CAC 40 Prancis turun lebih dalam sebesar 0,49% ke 7.452,42. AEX Belanda dan PSI20 Portugal masing-masing turun 0,55% dan 0,46%.
Namun, tidak semua indeks melemah. FTSE 100 Inggris naik tipis 0,07% ke 8.251,03. FTSE MIB Italia bahkan mencatat kenaikan lebih besar, naik 0,49% ke 35.108,74.
Sebagian besar sektor di Eropa berada di zona merah. Saham energi menjadi salah satu yang paling terpukul. Saham Shell, raksasa energi asal Inggris, anjlok 1,68% setelah memangkas proyeksi produksi gas alam cair (LNG) untuk kuartal keempat 2024. Shell juga memperingatkan hasil divisi kimia dan produk minyaknya akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Saham energi terbarukan juga ikut tertekan. Saham Vestas Wind Systems, Ørsted, dan Siemens Energy masing-masing merosot lebih dari 5%.
Sebaliknya, saham Novo Nordisk dari Denmark melonjak 2,8%. Lonjakan ini terjadi setelah UBS menaikkan peringkat sahamnya menjadi “beli.” UBS menyebut penurunan sebelumnya terkait obat eksperimental CagriSema sebagai reaksi pasar yang berlebihan.
Data ekonomi Jerman turut menambah tekanan. Pesanan industri pada November turun secara tak terduga, sementara kepercayaan konsumen di Uni Eropa melemah untuk bulan kedua berturut-turut.