STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa sore (17/6/2025) waktu setempat. Investor masih mencermati ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran.
Mengutip CNBC International, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya mendesak semua pihak untuk segera meninggalkan Teheran. Ia bahkan meninggalkan pertemuan G7 lebih awal karena krisis di Timur Tengah.
Meski begitu, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai dampak dari konflik ini masih bisa ditanggung oleh Israel. “Konflik tampaknya masih berada dalam batas yang dapat ditoleransi oleh peringkat ‘A’/Negatif Israel,” tulis Fitch dalam catatan hari Senin.
Fitch juga memperkirakan bahwa konflik antara Israel dan Iran tidak akan berlangsung lama. “Pertempuran akan tetap terbatas dan tidak akan berlangsung lebih dari beberapa minggu,” tulis analis Fitch.
Senada dengan itu, Samy Chaar, Chief Economist dan CIO Switzerland di Lombard Odier, juga menilai bahwa konflik tersebut masih terkendali sejauh ini. “Konfrontasi antara kedua negara terlihat sangat terkontrol, meski ada kegelisahan di pasar komoditas,” ujarnya dalam catatan hari Selasa.
Namun, Chaar mengingatkan bahwa ketidakpastian yang terus berlangsung dan biaya energi yang secara struktural lebih tinggi bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi. “Tanpa eskalasi pun, ketidakpastian ini tetap punya potensi menahan pertumbuhan dan memicu inflasi,” tegasnya.
Dari Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,59% dan ditutup di level 38.536,74. Indeks Topix juga naik 0,35% ke 2.786,95. Kenaikan ini terjadi setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga di level 0,5% sesuai ekspektasi. Bank sentral Jepang juga menyatakan akan mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah mulai April tahun depan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,12% dan ditutup di 2.950,30. Namun, indeks Kosdaq justru turun 0,21% ke level 775,65.
Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,34% menjadi 23.980,30. Di Tiongkok, indeks CSI 300 ditutup mendatar di level 3.870,38, dan indeks Shanghai turun tipis 0,04% ke 3.387,40.
Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup hampir tidak berubah di level 8.541,30. CNBC 100 Asia justru naik 0,25% ke posisi 10.988,10.
India mengalami tekanan di pasar sahamnya. Indeks Nifty 50 turun 0,42%, sementara BSE Sensex melemah 0,35% pada pukul 13.45 waktu setempat.