STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) telah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11). Harga saham emiten yang merupakan bagian dari Maktour Group tersebut, ditetapkan sebesar Rp120 per saham. Adapun total jumlah saham yang dilepas kepada investor mencapai 2,5 miliar. Itu setara dengan 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Dari aksi korporasi ini Perseroan berhasil meraih pendanaan sebesar Rp300 miliar.
MKTR perusahaan investasi bidang komoditi yang berorientasi pada prinsip berkelanjutan ini, menjadi emiten ke-50 tahun 2022 atau perusahaan tercatat ke-816 di BEI. PT Danatama Makmur Sekuritas, ditunjuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter) IPO MKTR.
Menurut Harry M. Nadir, Direktur Utama MKTR, berdasarkan hasil penawaran umum yang berlangsung selama 4 hari kerja sejak tanggal 1 November 2022 sampai dengan tanggal 4 November 2022, pemesanan terhadap saham IPO MKTR mencapai Rp1,2 triliun atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 31 kali. Ini menunjukkan minat investor yang sangat tinggi untuk berinvestasi pada saham MKTR karena kinerja fundamendal dan prospek pertumbuhan MKTR yang baik”,”ujarnya, ditulis rabu (9/11).
Bersamaan dengan IPO sahamini, MKTR juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 2.5 miliar secara cuma-cuma kepada para investor. Setiap satu saham IPO mendapatkan satu waran seri I. Waran Seri I ini nantinya dapat dilaksanakan menjadi saham MKTR dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Dengan demikian, investor memiliki kesempatan untuk menambah investasinya di MKTR.
“Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, hari ini MKTR berhasil mencapai milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan. Kami ucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kesuksesan IPO MKTR,” ujar Harry.
Dia menambahkan, IPO ini juga menjadi momen penting bagi MKTR dalam upaya mempercepat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Sebagai perusahaan publik, MKTR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar untuk bertumbuh semakin besar.
“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui pengembangan bisnis yang terukur, prudent, disiplin dalam eksekusi atas semua strategi
kami, MKTR menyiapkan diri untuk menjadi perusahaan investasi bidang komoditi terdepan dengan konsep yang ramah lingkungan dan berkesinambungan,” tambah Harry.
Potensi Bisnis
MKTR merupakan perusahaan yang berfokus pada pengelolaan hasil perkebunan. Dalam beberapa tahun terakhir MKTR terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan dengan tata kelola terbaik dengan
konsep integrasi antara hasil perkebunan, pengolahan dan pemanfaatan limbah dengan standar yang tinggi serta transport manajemen yang baik.
Adapun langkah IPO dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas sebagai perusahaan investasi di bidang agrobisnis dengan tata kelola yang berorientasi pada prinsip berkelanjutan (sustainability) sehingga bisa memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.
Menurut Harry, peningkatan pendapatan MKTR kedepan akan ditopang oleh pertumbuhan produksi yang didukung oleh profil tanaman yang masih muda yang dimiliki perusahaan. Kemudian, luas lahan yang belum tertanam akan turut mendukung penanaman baru dan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di masa yang akan datang.
“Saat ini usia tanaman MKTR berada pada masa produktif dan masih first planting, sehingga potensi untuk replanting masih jauh sekali, mungkin untuk 20 tahun kedepan masih sangat produktif. Ruang pertumbuhan MKTR masih besar sekali. Ditambah, MKTR masih memiliki lahan yang cukup luas yang belum ditanami,” kata Harry.