STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia terperosok lagi pada penutupan perdagangan Kamis (21/3/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (22/3/2024) WIB. Jatuhnya harga komoditas ini antara lain disebakan oleh data permintaan bensin AS yang lemah. Selain itu, terungkap laporan mengenai draf resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta gencatan senjata di Gaza.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2024 ditutup anjlok 20 sen, atau 0,3%, menjadi US$81,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Sesi sebelumnya, kontrak WTI turun sekitar 1,8%.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2024 berakhir tergelincir 17 sen, atau 0,2%, menjadi US$85,78 per barel di London ICE Futures Exchange.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA), pada hari Rabu, stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS), konsumen minyak terbesar di dunia, secara tak terduga menurun minggu lalu.
Meskipun stok bensin turun selama tujuh minggu berturut-turut sebesar 3,3 juta barel menjadi 230,8 juta barel, pasokan produk bensin, sebagai proksi permintaan produk, berkurang di bawah 9 juta barel.
Penurunan ini menunjukkan bahwa pasar bensin, yang telah mendukung reli pasar baru-baru ini, mungkin telah dibeli terlalu banyak, kata Bob Yawger, direktur futures energi di Mizuho.
Yawger menambahkan, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh konfirmasi bahwa AS menyusun draf resolusi PBB. Negara Paman Sam tersebut disebut-sebut menyerukan gencatan senjata. Ini memungkinkan pembebasan 40 sandera Israel sebagai imbalan atas ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
