STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Properti Tbk (PPRO) merugi Rp116,63 miliar pada Januari-September 2023. Padaperiode yang sama 2022, Perseroan masih membukukan laba Rp5,8 miliar.
Menurut laporan keuangan September 2023 yang dipublikasikan Selasa, (14/11), pendapatan konsolidasi PPRO anjlok 71,19% menjadi Rp371,05 miliar pada Januari-September 2023 dari Rp1,28 triliun pada periode yang sama 2022.
Penyumbang terbesar anjloknya pendapatan PPRO pada periode tersebut dari penjualan apartemen dan penjualan tanah yang terpangkas tajam hingga 80,7%, dari Rp1,15 triliun menjadi hanya Rp222,57 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan PPRO juga turun 71,93%, dari Rp1,13 triliun per September 2022 menjadi Rp318,18 miliar per September 2023. Akan tetapi, laba kotor emiten BUMN di bidang properti itu tergerus 65,78% jadi Rp52,86 miliar, dari Rp154,5 miliar per September 2022.
Selain pendapatan yang turun, kerugian WSKT juga dipicu oleh kenaikan beban keuangan sebesar 61%, dari Rp73,86 miliar jadi Rp118,92 miliar per September 2023. Beban usaha PPRO naik 4,59% jadi Rp41,5 miliar dari Rp39,7 miliar.
Peningkatan beban usaha dan beban keuangan menyebabkan emiten BUMN beraset Rp20,44 triliun per September 2023 itu menderita rugi sebelum pajak Rp3Rp113,95 miliar. Di periode yang sama 2022, perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) bidang properti itu laba sebelum pajak Rp7,8 miliar.