Selasa, Oktober 28, 2025
25.8 C
Jakarta

Pendapatan Antam Melonjak 67%, Didorong Kuatnya Permintaan Emas dan Nikel Domestik

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatat kinerja operasional yang solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Di tengah tantangan industri pertambangan nasional, Antam berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan dari tiga komoditas utama, yakni emas, nikel, dan bauksit.

Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menjelaskan, Perseroan terus menjalankan strategi efisiensi dan inovasi melalui operational excellence management untuk menjaga pertumbuhan kinerja operasional yang berkelanjutan.

Sepanjang periode Januari-September 2025, pendapatan Antam dari penjualan tiga komoditas utama tersebut meningkat 67% menjadi Rp72,03 triliun, dibandingkan Rp43,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan domestik mendominasi dengan kontribusi Rp69,31 triliun atau setara 96% dari total pendapatan bersih.

Ardianto menilai, kuatnya permintaan di pasar dalam negeri menunjukkan efektivitas strategi perusahaan dalam memperkuat posisi di sektor emas, bijih nikel, dan bijih bauksit. “Kinerja positif ini menjadi hasil dari strategi Antam yang konsisten memperkuat pasar domestik di tengah dinamika global,” ujarnya, dikutip Selasa (28/10/2025).

Segmen emas menjadi kontributor utama dengan porsi 81% dari total penjualan. Nilai penjualan emas naik 64% menjadi Rp58,67 triliun dari Rp35,70 triliun pada periode 9M24. Volume penjualan emas juga naik 20% menjadi 34.164 kilogram (1.098.398 troy oz), dibandingkan 28.567 kilogram (918.450 troy oz) tahun lalu.

Sementara itu, produksi emas dari tambang Antam tercatat mencapai 590 kilogram (18.969 troy oz) selama periode tersebut.

Dari segmen nikel, Antam mencatat penjualan Rp11,15 triliun atau naik 83% dibandingkan Rp6,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini ditopang permintaan tinggi dari pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) domestik.

Produksi bijih nikel mencapai 12,55 juta wet metric ton (wmt), melonjak 72% dibandingkan 7,30 juta wmt pada tahun sebelumnya. Penjualan bijih nikel juga naik signifikan 97% menjadi 11,23 juta wmt, dari 5,71 juta wmt di periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, produksi feronikel Antam mencapai 13.309 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan volume penjualan sebesar 8.182 TNi.

Untuk segmen bauksit dan alumina, kontribusi terhadap total penjualan mencapai 3% dengan nilai Rp1,95 triliun, naik 68% dibandingkan Rp1,16 triliun pada September 2024. Volume produksi bauksit meningkat signifikan 263% menjadi 2,31 juta wmt dari 637.713 wmt tahun lalu.

Penjualan bauksit juga melonjak tajam 1.033% menjadi 1,10 juta wmt, dari hanya 97.430 wmt pada kuartal III 2024.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Pendapatan dan Laba Emiten Transportasi (TMAS) Kompak Turun di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja pendapatan maupun laba PT Temas...

Laba Antam Melesat 197%, Tembus Rp6,6 Triliun di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau...

Catat Kinerja Gemilang, Laba Sentul City (BKSL) Naik 186,22% di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Sentul City Tbk (BKSL), emiten...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru