STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja pendapatan maupun laba PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengalami penurunan pada enam bulan I 2025. Faktor penyebab penurunan beragam. Mulai dari kerugian neto entitas asosiasi dan ventura bersama hingga anjloknya pendapatan lain-lain selama semester I 2025.
Seperti tergambar dalam laporan keuangan AADI per Juni 2025 yang diumumkan, Jumat 29 agustus 2025, pendapatan bersih tercatat turun 9,57% menjadi USD2,39 miliar pada semester I 2025, dari USD2,65 miliar pada periode sama 2024.
Pendapatan AADI semester I 2025 didominasi oleh penjualan batu bara ekspor kepada pihak ketiga yakni sebesar US$1,86 miliar. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 35,26% dari US$2,11 miliar pada semester I 2024.
Di saat yang sama, Manajemen Perseroan berhasil menekan turun beban pokok pendapatan sebesar 9,32%, dari USD1,87 miliar menjadi USD1,70 miliar di semester I 2025. Namun, laba kotor AADI merosot 10,57% menjadi USD695,52 juta pada semester I 2025, dibanding USD777,17 juta pada semester I 2024.
Beban usaha Perseroan berkurang 15,17% menjadi USD114,24 juta dari USD134,68 juta pada semester I 2024. Adapun pendapatan lain-lain AADI anjlok 90,81%, dari USD301,84 juta menjadi USD27,76 juta pada semester I 2025. Akibatnya, laba usaha AADI merosot 35,5% menjadi USD609,02 juta pada semester I 2025, dibandingkan USD944,33 juta pada periode sama tahun 2024.
Adapun laba periode berjalan AADI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 50,09% menjadi USD428,68 juta (USD0,05505 per saham) pada semester I 2025, jika dibandingkan USD858,92 juta (USD0,12256 per saham) pada semester I 2024.
Total aset AADI per Juni 2025 sebesar USD6,08 miliar, naik 1,59% dari USD5,99 miliar per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Juni 2025, masing-masing sebesar USD2,36 miliar dan USD3,72 miliar. (konrad)