STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) sepanjang semester I 2025 kurang menggembirakan. Hal ini tergambar pada perolehan pendapatan dan laba bersih yang dibukukan ADRO di semester I 2025. Perseroan usaha, misalnya, turun 18,6% menjadi US$857,69 juta pada semester I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$1,054 miliar.
Pendapatan usaha ADRO tersebut di atas berasal dari pihak ketiga sebesar US$234,14 juta per Juni 2025. Angka ini turun dari US$392,55 juta per Juni 2024. Perdapatan dari pihak berelasi turun dari US$218,13 juta menjadi US$207,49 juta. Pendapatan jasa pertambangan juga turun dari US$661,15 juta menjadi US$623,55 juta per Juni 2025.
Dalam laporan keuangan ADRO yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (30/8/2025), terungkap, beban pokok pendapatan turun 3,6% dari US$594,64 juta menjadi US$573,42 juta. Meski begitu, laba bruto ADRO tetap turun 38,08% dari US$459,07 juta menjadi US$284,27 juta per Juni 2025.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain bersih, ADRO mentat laba usaha US$203,33 juta per Juni 2025, merosot 47,4% dari US$386,20 juta per Juni 2024.
Seiring pendapatan tersebut di atas, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok sebesar 77,54%, dari US$778,77 juta (US$0,00587 per saham) per Juni 2024 menjadi US$174,94 juta (US$0,02530 per saham) per Juni 2025.
Sementara itu, total aset ADRO turun 4,4% dari US$6,702 miliar per 31 Desember 2024 menjadi US$6,407 miliar per 30 Juni 2025. Adapun posisi kas dan setara kas turun 24,5% dari US$1,405 miliar menjadi US$1,061 miliar.
Jumlah liabilitas ADRO meningkat 6,54% menjadi US$1,418 miliar dari US$1,331 miliar. Total ekuitas ADRO turun dari US$5,370 miliar per 31 Desember 2024 menjadi US$4,989 miliar per 30 Juni 2025. Saldo laba yang belum dicadangkan turun 3,76% dari US$3,325 miliar per 31 Desember 2024 menjadi US$3,200 miliar per 30 Juni 2025.