STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) tampak kurang menggembirakan pada enam bulan pertama 2025. Pendapatan maupun laba Perseroan mengalami penurunan yang signifikan sepanjang semester I 2025, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Menurut laporan keuangan MBMA per Juni 2025 yang diumumkan, Kamis 25 September 2025, pendapatan bersih tercatat turun 31,89% menjadi USD620,70 juta  pada semester I 2025, dari USD921,65 juta pada periode sama 2024.
Pendapatan MBMA semester I 2025 berasal dari penjualan pihak ketiga untuk produk nickel pig iron (NPI) mencapai USD381,38 juta, berikut nikel matte USD144,08 juta, dan bijih nikel limonit sebesar USD74,40 juta.
Manajemen Perseroan berhasil menekan turun beban pokok penjualan sebesar 32,63%, dari USD858,47 juta pada semester I 2024, menjadi USD578,7 juta di semester I 2025. Akan tetapi, laba kotor MBMA merosot 21,92% jadi USD49,33 juta pada semester I 2025, dibanding USD63,17 juta pada semester I 2024.
Setelah dikurangi beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi, MBMA mencatatkan laba usaha sebesar USD35,85 juta pada semester I 2025, terpangkas 27,47% dari USD49,44 juta pada semester I 2024.
Adapun laba periode berjalan MBMA yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 71,3% menjadi USD5,85 juta (USD0,00005 per saham) pada semester I 2025, jika dibandingkan USD20,39 juta (USD0,00019 per saham) pada semester I 2024.
Dari sisi neraca keuangan, MBMA mencatat total aset per Juni 2025 sebesar USD3,48 miliar, naik 1,33% dari USD3,43 miliar per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Juni 2025, masing-masing sebesar USD1,15 miliar dan USD2,32 miliar.
Harga saham MBMA pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia , Kamis 25 September 2025 ditutup turun 3,33% menjadi Rp464 per unit dibanding sehari sebelumnya di Rp480 per unit. Selama perdagangan di BEI periode 26 Agustus 2025 sampai dengan 25 September 2025, harga saham MBMA telah naik 13,17%, yakni dari posisi Rp410 per saham menjadi Rp464 per saham. (konrad)