Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Pendapatan Naik 2%, ASII Bukukan Laba Rp25,9 Triliun per September 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan bersih konsolidasian PT Astra International Tbk (ASII) tercatat Rp246,33 triliun per September 2024, naik 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp240,91 triliun. Hal itu dikemukakan Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII.

Laba bersih Grup, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina mencapai Rp26,2 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,1 triliun.

“Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup juga meningkat 1% menjadi sebesar Rp25,9 triliun (Rp639 per saham) per September 2024, dari Rp25,7 triliun (Rp635 per saham) per September 2023,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).

Djony mengemukakan, nilai aset bersih per saham pada 30 September 2024 sebesar Rp5.111, meningkat 4% dibandingkan pada 31 Desember 2023 sebesar Rp4.905.

Adapun kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup sebesar Rp9,9 triliun pada 30 September 2024. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sebesar Rp58 triliun pada 30 September 2024 dibandingkan dengan Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023.

Secara rinci Djony menjelaskan, laba bersih divisi otomotif Grup menurun 7% menjadi Rp8,5 triliun, terutama disebabkan oleh dampak penjualan mobil yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar mobil nasional, yang mengimbangi peningkatan kontribusi bisnis sepeda motor.

Penjualan mobil nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2024 menurun 16% menjadi 633.000 unit (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra menurun 15% menjadi 358.000 unit, sehingga pangsa pasar meningkat dari 56% menjadi 57%. Selama periode tersebut, dua belas model baru dan sebelas model revamped telah diluncurkan.

Penjualan sepeda motor nasional meningkat 3% menjadi 4,9 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2024 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor mencapai 3,8 juta unit, meningkat 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pangsa pasar menurun dari 79% menjadi 77%. Selama periode tersebut, empat model baru dan sembilan model revamped telah diluncurkan.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp1,5 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari ekspor.

Bisnis mobil bekas Grup, OLXmobbi, mencatat penjualan hampir 20.000 unit, meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 6% menjadi Rp6,2 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, disebabkan terutama oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.

Pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 9% menjadi Rp96,8 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 3% menjadi Rp1,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance, meningkat 9% menjadi Rp3,3 triliun.

Pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat 18% menjadi Rp9,8 triliun. Kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat 28% menjadi Rp171 miliar.

PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp1,1 triliun, disebabkan oleh peningkatan pendapatan underwriting dan hasil investasi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) 2% menjadi Rp4,5 triliun.

Sementara itu, laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat 1% menjadi Rp9,6 triliun, didukung oleh peningkatan kinerja pada bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan emas yang mengimbangi penurunan penjualan alat berat dan pertambangan batu bara.

PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp15,6 triliun. Penjualan alat berat Komatsu menurun 24% menjadi 3.300 unit dan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga menurun.

PT Pamapersada Nusantara, yang memberikan jasa penambangan kepada pemilik tambang, mencatatkan pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 921 juta bcm, meningkat 9% dari periode yang sama tahun lalu dan produksi batu bara sebesar 111 juta ton untuk klien mereka, naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Anak perusahaan UT di bidang pertambangan batu bara melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 19% menjadi 10,2 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi.

PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan peningkatan penjualan emas sebesar 12% menjadi 165.000 ons dan diuntungkan oleh harga emas yang lebih tinggi.

Bisnis pertambangan nikel UT terdiri dari PT Stargate Pasific Resources (“SPR”), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh UT, dan Nickel Industries Limited (NIC) yang 19,99% dimiliki oleh UT. Sehubungan dengan perbedaan waktu rilis kinerja, UT membukukan bagian laba bersih NIC untuk periode 9 bulan berdasarkan rilis kinerja NIC sampai dengan semester pertama 2024. SPR melaporkan penjualan 1.369.000 wet metric tonnes bijih nikel pada sembilan bulan pertama tahun 2024, sementara operasi RKEF NIC melaporkan penjualan logam nikel sebanyak 34.400 ton pada kuartal terakhir tahun 2023 dan 65.000 ton pada semester pertama tahun 2024.

Perusahaan kontraktor umum yang 87,7% sahamnya dimiliki UT, PT Acset Indonusa Tbk, melaporkan rugi bersih sebesar Rp286 miliar, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp151 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2023.

Kemudian, laba bersih divisi agribisnis Grup tercatat stabil sebesar Rp638 miliar per September 2024. Ini didukung oleh harga jual minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih tinggi, meskipun terdapat penurunan volume penjualan CPO dan produk turunannya.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan laba bersih yang stabil sebesar Rp801 miliar. Volume penjualan CPO dan produk turunannya tercatat menurun 6% menjadi 1,2 juta ton. Harga CPO meningkat 12% menjadi Rp12.492/kg.

Adapun divisi infrastruktur dan logistik Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 27% menjadi Rp972 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Konsensi jalan tol Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 5% dari 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi di sepanjang jaringan tol Trans-Jawa dan tol Lingkar Luar Jakarta. PT Serasi Autoraya mencatatkan peningkatan jumlah unit kontrak sebesar 5% menjadi 26.800 unit dan peningkatan kontribusi dari bisnis logistik.

Sementara divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk (ASGR), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih 21% menjadi Rp116 miliar, terutama disebabkan oleh marjin usaha yang lebih baik.

Demikian pula, divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp162 miliar. Ini disebabkan oleh kenaikan tingkat hunian di Menara Astra dan peningkatan pendapatan dari bisnis residensial.

Djony menambahkan, terbaru, pada bulan Oktober 2024, Grup telah menyelesaikan akuisisi 95,8% saham Heartology Cardiovascular Hospital dengan nilai investasi sebesar Rp643 miliar. Heartology merupakan salah satu rumah sakit spesialis jantung swasta terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jakarta.

Investasi ini adalah bagian dari fokus ekspansi Astra pada sektor kesehatan. Jika investasi ini digabungkan dengan investasi sebelumnya di Halodoc dan Hermina, maka total investasi Grup di sektor kesehatan kini mencapai Rp4,2 triliun. Grup tetap berkomitmen untuk memperluas portofolionya di sektor kesehatan dan menciptakan sinergi dengan ekosistem Astra yang luas. (*/yan)

Artikel Terkait

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru