STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan bersih PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) turun 94,15% menjadi US$27,9 juta pada triwulan I 2024, dari US$49,67 juta pada periode sama 2023.
Pendapatan IATA dari bisnis pertambangan, perdagangan, industri dan jasa anjlok 557% jadi US$21,34 juta, dari US$48,17 juta pada triwulan I 2023. Sementara dari jasa penyewaan pesawat meningkat 210,9%, jadi US$3,30 juta pada triwulan I 2024, dari US$1,06 juta triwulan I 2023. Pendapatan port management fee sebesar US$3,17 juta, melonjak 769% jadi US$3,17 juta, dari US$365 ribu.
Penurunan pendapatan, menurut laporan keuangan IATA per Maret 2024 yang diumumkan, Rabu (08/5/2024) disertai berkurangnya beban langsung 29,72%, dari US$19,95 juta triwulan I 2023, jadi US$14,02 juta pada triwulan I 2024.
Akan tetapi, laba kotor perusahaan di bidang perdagangan dan investasi di bidang energy beraset US$250,05 juta per Maret 2024 itu turun 53,3% menjadi US$13,87 juta pada triwulan I 2024 dari US$29,71 juta pada triwulan I 2023.
Adapun laba IATA yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 77% menjadi US$3,58 juta (US$0,00014 per saham) pada triwulan I 2024 jika dibandingkan US$15,58 juta (US$0,00062 per saham) pada triwulan I 2023.
Total liabilitas IATA per Maret 2024 sebesar US$145,76 juta, naik 2,4% dari US$142,31 juta per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar US$92,73 juta, dan liabilitas jangka panjang sebesar US$53,02 juta. Sementara jumlah ekuitas IATA per Maret 2024 sebesar US$104,29 juta. (konrad)