STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membukukan laba Rp324,25 miliar (Rp9,71 per saham) pada Januari-Juni 2024, tumbuh 25,24% jika dibandingkan Rp259,25 miliar (Rp8,99 per saham) pada periode sama 2023.
Menurut laporan keuangan per Juni 2024 yang dipublikasikan Jumat (26/7/2024), pendapatan emiten ritel beraset Rp8,05 triliun per Juni 2024 itu naik 13,13% jadi Rp9,78 triliun pada Januari-Juni 2024 dari Rp8,64 triliun pada Januari-Juni 2023.
Penjualan produk makanan dan makanan segar menyumbang pendapatan Rp7,34 triliun (75,05%) pada Januari-Juni 2024. Sedangkan penjualan produk non makanan mengkontribusi pendapatan sebesar Rp2,44 triliun (24,94%).
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan (BPP) MIDI juga naik 12,23% jadi Rp7,18 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp6,4 triliun pada periode sama 2023. Namun, laba kotor Perseroan meningkat 15,71% menjadi Rp2,59 triliun pada Januari-Juni 2024, dibanding Rp2,24 triliun pada Januari-Juni 2023.
Setelah dikurangi beban usaha, MIDI mencatat laba usaha sebesar Rp425,01 miliar pada Januari-Juni 2024, tumbuh 8,44% dibanding Rp391,92 miliar pada Januari-Juni 2023.
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) didirikan pada bulan Juli 2007 dengan nama PT Midimart Utama, kemudian berganti nama pada tahun 2008. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan umum, termasuk ritel dan minimarket.
Perusahaan membuka toko Alfamidi pertama di Jalan Garuda, Jakarta Pusat, dan saat ini mengelola lebih dari 1.800 toko Alfamidi, 11 Alfamidi Super, dan 37 toko Lawson di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Alfamidi Super merupakan merek supermarket, sedangkan merek Lawson menyediakan produk impor untuk pasar kelas menengah ke atas. (konrad)