STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,88 triliun pada Januari-September 2025, turun 10% dibandingkan Rp8,76 triliun pada periode sama 2024.
Penurunan laba ini terutama karena depresiasi Rupiah yang menyebabkan rugi selisih kurs yang belum terealisasi dari kegiatan pendanaan. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan naik 1% menjadi Rp8,42 triliun dari Rp8,30 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Meski laba bersih turun, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 5% menjadi Rp90,98 triliun pada Januari-September 2025, dibandingkan Rp86,94 triliun pada periode yang sama tahun 2024.
Laba usaha INDF naik 12% menjadi Rp18,10 triliun pada Januari-September 2025, dari Rp16,09 triliun periode sama 2024. Adapun marjin laba usaha Perseroan meningkat menjadi 19,9% dari Rp18,5% periode sama tahun sebelumnya.
Menurut Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer INDF dalam siaran pers, Jumat 31 Oktober 2025 mengemukakan, di periode sembilan bulan tahun ini, Indofood (INDF) tetap dapat mempertahankan kinerja positif karena didukung model bisnisnya yang terintegrasi secara vertikal.
“Kami akan tetap fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organic, serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat,” kanta Anthoni dalam keterangannya. (konrad)
