STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/1/2023). Pada saat pembukaan perdagangan, saham BEER naik Rp40 (18,18%) menjadi Rp260 dari harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp220/saham. Volume perdagangan saham di pasar reguler mencapai 49,34 juta unit senilai Rp11,87 miliar. Adapun frekuensi perdagangan saham sebanyak 2.750 kali.
BEER perusahaan di bidang industri minuman beralkohol hasil destilasi, hasil fermentasi anggur dan hasil pertanian lainnya dan hasil fermentasi malt ini, menjadi emiten ke-1 tahun 2023 atau perusahaan tercatat ke 826 di BEI. Sebanyak 800 juta saham BEER dilepas ke investor publik. Itu mencapai 20% dari modal disetor BEER setelah IPO saham. Dari aksi korporasi ini, produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks memperoleh tambahan modal sebesar Rp176 miliar.
Menurut Audy Charles Lieke, Direktur Utama BEER, sebesar 5,25% (Rp9,253 miliar) dana IPO saham untuk belanja modal (capital expenditure/capex) berupa tanah dari pihak ketiga di Desa Jetis, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sebesar 6,11% (Rp10.747 miliar) untuk pembangunan fasilitas produksi. Sisanya 88,63% (Rp156 miliar) untuk modal kerja Perseroan.
Minat publik terhadap pembelian saham BEER terbilang tinggi. Terbukti, saham BEER mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 20 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. ‘Para pembeli saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk berasal dari berbagai kalangan dan institusi juga retail di Indonesia. Tak hanya dalam Indonesia, pembeli saham juga sangat diminati oleh asing yaitu, Cina, India, dan beberapa negara lain,”ujar Audy.
Penjualan bersih BEER per September 2022 mencapai Rp37,08 miliar, meningkat 68,39% dibandingkan Rp22,02 miliar pada periode sama 2021. Dari pendapatan tersebut, Perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp11,06 miliar (Rp3,46 per saham) per September 2022, tumbuh 60,06% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp6,91 miliar (Rp6,29 per saham).
Sementara total aset BEER naik 25,63%, dari Rp48,77 miliar pada 2021 menjadi Rp61,27 miliar per September 2022. Sedangkan total liabilitas BEER bertambah 10,23% menjadi Rp15,19 miliar per September 2022, dari Rp13,78 miliar pada 2021. Adapun jumlah ekuitas BEER tercatat Rp46,08 miliar per September 2022, meningkat 31,69%, dari Rp34,99 miliar pada 2021.