Rabu, November 12, 2025
28.4 C
Jakarta

Perdagangan Perdana, Saham MAXI Alami ARB, Tergerus 15%

STOCKWATCH.ID (JAKART) – Saham PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/6), mengalami Auto Reject Bawah (ARB). Itu karena harga saham MAXI turun Rp15 (15%) menjadi Rp85, dari harga penawaran umum perdana (PUP) Rp100 per saham. Hingga pukul 10.23 WIB, volume perdagangan saham MAXI di Pasar Reguler BEI mencapai 739,349 juta unit senilai Rp20,62 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 9.351 kali.

Menurut pengumuman BEI, Senin (12/6), sebanyak 9,610 miliar saham PUP dicatatkan di BEI, Senin (12/6) dengan nominal Rp10 per saham. Ini terdiri atas 8,610 miliar saham pendiri dan satu miliar saham PUP. Adapun saham PUP terdiri atas 550 juta saham divestasi dan 450 juta saham baru.

Bersamaan dengan pencatatan saham PUP, MAXI juga mencatat satu miliar waran seri I. Setiap pemegang satu saham baru hasil PUP memperoleh satu waran. Setiap pemegang satu unit waran berhak membeli satu saham baru MAXI dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.

Dari aksi korporasi ini, MAXI mendapatkan tambahan modal sebesar Rp100 miliar. Adapun dana PUP saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Dana dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.

Sebagai informasi, penjualan MAXI per 31 Oktober 2022 mencapai Rp91,623 miliar, turun 29% dari Rp129,111 miliar per 31 Oktober 2021. Ini karena terganggunya sistem logistik global yang mengakibatkan sulitnya memperoleh space maupun kontainer, mengingat penjualan Perseroan seluruhnya merupakan penjualan ekspor.

Seiring penjualan, laba usaha MAXI per 31 Oktober 2022 sebesar Rp2,623 miliar, merosot 84,2% dari Rp16,598 miliar per 31 Maret 2021. Hal ini terutama dikarenakan penurunan penjualan akibat terganggunya sistem logistik. Menurunnya laba usaha menyebabkan penurunan laba bersih Perseroan untuk tahun berjalan.

Sementara laba bersih periode berjalan per 31 Oktober 2022 sebesar Rp516,206 juta, terpangkas 95,3%, dari Rp10,913 miliar per 31 Oktober 2021. Hal ini terutama dikarenakan penurunan penjualan akibat terganggunya sistem logistik.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Medco Energi (MEDC) Tambah Kapasitas 39 MW pada Sistem Kelistrikan Batam–Bintan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)...

Serok 1,02% Saham Emiten Sawit (NSSS), Pengendali Gelontorkan Dana Rp90,81 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Samuel Tumbuh Bersama, pemegang saham pengendali...

IHSG Berhasil Naik 0,26% ke 8.388,566 Berkat Saham-Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.392,280, Indeks Harga Saham Gabungan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru