STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) resmi tercatat dan mulai diperdagangankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/8/2023). Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha real estat untuk sektor pendidikan yang didirikan pada tahun 2011 itu menjadi emiten ke-63 yang tercatat di BEI tahun ini.
Pada saat pembukaan perdagangan, saham MSIE turun hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB). Harga saham MSIE berkurang Rp10 (10%), menjadi Rp90 per saham dari harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp100 per saham.
Adapun volume perdagangan saham MSIE di pasar reguler saat itu mencapai juta 9,77 unit senilai Rp879,90 juta. Sedangkan frekuensi perdagangan saham sebanyak kali 544.
PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pada IPO ini, MSIE menawarkan sebanyak 360.000.000 saham dengan nilai nominal Rp10,- setiap unit. Itu setara dengan 24,66% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp100 setiap saham. Sehingga, dari aksi korporasi ini MSIE iberhasil mengantongi tambahan modal sebanyak Rp36 miliar.
Selain itu, MSIE juga menerbitkan sebanyak 180 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang dua saham baru MSIE berhak memperoleh 1 Waran Seri I. Adapun setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru MSIE dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250 setiap saham.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 70% akan digunakan untuk rencana pengadaan lahan, baik melalui akuisisi aset maupun perusahaan pemilik aset atau sewa/kerja sama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru. Kemudian, sekitar 30% akan dipakai untuk modal kerja yang akan digunakan MSIE untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti Perseroan seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung (maintenance properti), dan biaya operasional lainnya.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Diantaranya untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti Perseroan seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung (maintenance properti), dan biaya operasional lainnya.