Kamis, Desember 4, 2025
25.7 C
Jakarta

Perkuat Bisnis Hotel, SSIA Lakukan Inbreng Saham dan Tanah Bernilai Triliunan Rupiah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru saja melakukan langkah strategis untuk memperkuat lini bisnis perhotelannya. Perusahaan melakukan restrukturisasi internal melalui pengalihan saham atau inbreng saham. Transaksi ini resmi dilakukan pada tanggal 1 Desember 2025. Langkah ini melibatkan beberapa anak usaha perseroan.

Restrukturisasi ini dilakukan melalui pengalihan seluruh saham milik Perseroan di beberapa entitas. Entitas tersebut meliputi PT Sitiagung Makmur (SAM), PT Surya Internusa Hotels (SIH), dan PT Surya Semesta Realti (SSR). Seluruh saham ini dialihkan kepada PT Suryalaya Anindita International (SAI). Selain itu, PT TCP Internusa (TCP) juga mengalihkan sahamnya di SAM serta aset tanah kepada SAI. Pembayaran atas pengalihan ini dilakukan oleh SAI dengan mengeluarkan saham baru.

Nilai transaksi inbreng saham ini terbilang fantastis. Inbreng saham SAM tercatat sebesar Rp 366.933.000.000. Kemudian, inbreng saham SIH mencapai nilai Rp 379.053.000.000. Inbreng saham SSR tercatat sebesar Rp 117.665.000.000. Selain saham, terdapat inbreng tanah dari TCP kepada SAI senilai Rp 803.556.000.000.

Wakil Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, The Jok Tung, menjelaskan alasan utama di balik aksi korporasi ini. Perusahaan ingin melakukan konsolidasi internal atas unit-unit perhotelan yang dimiliki.

The Jok Tung mengatakan, “Transaksi ini dijalankan untuk melakukan konsolidasi internal atas unit-unit perhotelan Perseroan. Dengan konsolidasi ini, kinerja unit perhotelan dapat dipantau secara terpadu melalui laporan konsolidasi SAI.”

Manajemen berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan ke depan. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset menjadi target utama.

“Pemantauan kinerja yang lebih terfokus diharapkan akan dapat mengoptimalkan penggunaan aset-aset perhotelan Perseroan serta mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan secara konsolidasian di masa depan sehingga dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan dan pemangku kepentingan,” tambah The Jok Tung.

Transaksi ini juga merupakan strategi untuk mencapai efisiensi dalam pengambilan keputusan. Pola organisasi yang lebih terstruktur diharapkan terbentuk pasca transaksi.

The Jok Tung menegaskan, “Transaksi ini merupakan langkah strategis yang diambil Perseroan untuk mencapai efisiensi dalam proses pengambilan keputusan dan efektivitas kendali atas kegiatan operasional. Hal ini diwujudkan melalui pembentukan pola organisasi dan kepemilikan yang lebih terstruktur, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Perseroan.”

Transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi afiliasi. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang bertransaksi merupakan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan. Meski demikian, manajemen memastikan transaksi ini telah melalui prosedur penilaian yang independen dan wajar sesuai peraturan yang berlaku.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ramal IHSG Menguat, BRI Danareksa Sekuritas Sarankan ‘Beli’ GTSI CS dan ‘Jual’ KIJA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Heboh Kabar IPO Realfood (RLCO) Tutup Lebih Cepat Gara-gara Eror, Bos BEI Akhirnya Buka Suara!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara...

Geger Dana Nasabah Rp 71 Miliar Lenyap Misterius, BEI dan OJK Langsung Investigasi!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Kasus dugaan hilangnya dana investasi nasabah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru