Rabu, Oktober 8, 2025
32.9 C
Jakarta

Prabowo Umumkan RAPBN 2026, Anggaran Jumbo untuk Pangan, Energi, Pendidikan, hingga Makan Bergizi Gratis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Prabowo Subianto memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ia menegaskan Pasal 33 UUD 1945 menjadi landasan pembangunan bangsa. Kekayaan negara dan cabang produksi penting harus dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. Negara wajib hadir melindungi warga yang tidak mampu dan memberi rasa aman.

“APBN adalah instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera. APBN harus digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Prabowo memaparkan delapan agenda prioritas RAPBN 2026. Pertama, ketahanan pangan. Pemerintah menargetkan swasembada beras dan jagung agar harga stabil, petani makmur, dan nelayan sejahtera. Disiapkan Rp53,3 triliun untuk lumbung dan cadangan pangan, Rp46,9 triliun untuk subsidi 9,62 juta ton pupuk, serta Rp22,7 triliun untuk memperkuat Bulog. Total alokasi ketahanan pangan Rp164,4 triliun.

Kedua, ketahanan energi. Produksi minyak dan gas akan ditingkatkan, harga energi dijaga, dan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dipercepat. Pemerintah menargetkan 100% pembangkitan listrik dari EBT dalam 10 tahun. Dukungan fiskal 2026 untuk ketahanan energi mencapai Rp402,4 triliun, meliputi subsidi energi, insentif pajak, pengembangan EBT, dan listrik desa.

Ketiga, generasi unggul lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita. “MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita dan memberdayakan UMKM, petani, nelayan, peternak, serta pelaku usaha lokal,” ujar Prabowo. Anggaran MBG 2026 sebesar Rp335 triliun.

Keempat, pendidikan bermutu. Pemerintah mengalokasikan Rp757,8 triliun atau 20% APBN untuk pendidikan. Anggaran ini mencakup Rp150,1 triliun untuk fasilitas sekolah dan kampus, Rp178,7 triliun untuk gaji dan tunjangan guru serta dosen, Program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, dan beasiswa LPDP bagi 4.000 mahasiswa.

Kelima, kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Anggaran kesehatan Rp244 triliun diprioritaskan untuk memperluas Jaminan Kesehatan Nasional, revitalisasi rumah sakit, penurunan stunting, bantuan gizi, pengendalian penyakit menular, penurunan tuberkulosis, Cek Kesehatan Gratis, dan peningkatan fasilitas kesehatan. Pemerintah menanggung biaya asuransi kesehatan 96,8 juta warga miskin dan rentan.

Keenam, ekonomi rakyat. Pemerintah menghidupkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang sudah mencapai 80 ribu unit. Koperasi ini mempermudah akses sembako, logistik, pupuk, dan layanan keuangan. Pendanaan murah disiapkan melalui Bank Himbara. Program ini diharapkan memotong rantai distribusi, menciptakan lapangan kerja, menghapus kemiskinan, dan memperkuat ketahanan pangan desa.

Ketujuh, pertahanan semesta. Pemerintah akan memodernisasi alat utama sistem pertahanan, memperkuat komponen cadangan, memberdayakan industri strategis nasional, dan meningkatkan kesejahteraan prajurit.

Kedelapan, investasi dan perdagangan global. Pemerintah memperkuat peran Danantara dan swasta sebagai motor ekonomi. Proyek hilirisasi senilai US$38 miliar akan dipercepat, mencakup pertambangan mineral, batu bara, pertanian, perikanan, dan energi. Program pembangunan 3 juta rumah rakyat juga dilanjutkan dengan dukungan APBN untuk 770.000 rumah pada 2026, melalui skema FLPP, BSPS, dan PPN DTP.

Prabowo menegaskan, seluruh agenda ini menjadi momentum memperkuat kedaulatan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Artikel Terkait

BEEF Buka Lini Usaha Baru, Siap Pasok Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)...

Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara Bernilai Triliunan dari Tambang Ilegal Disaksikan Presiden Prabowo

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung...

Uang Primer Adjusted September 2025 Tumbuh 18,6% Jadi Rp2.152,4 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, Uang Primer...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru