Senin, September 15, 2025
27.7 C
Jakarta

Produk DGWG Tembus Afrika Selatan! Ekspor Perdana Karbamasi Langsung 15 Ton

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) melepas ekspor perdana produk karbamasi methomyl 90 SP sebanyak 15 ton ke Afrika Selatan. Ekspor ini dilakukan melalui anak usaha PT Dharma Guna Wibawa dan menjadi tonggak baru bagi perusahaan untuk memperluas pasar internasional.

Langkah ini semakin memperkuat jejak DGWG di kancah global. Sebelumnya, perusahaan sudah berhasil menjual produk pestisida jadi ke Australia dan Papua Nugini.

Methomyl banyak dibutuhkan di pasar dunia sebagai bahan baku pembuatan insektisida. Di Afrika Selatan, misalnya, sektor pertanian sering terganggu serangan hama sehingga permintaan bahan ini tinggi.

Keberhasilan DGWG menembus pasar global juga tidak lepas dari aktifnya perusahaan memperkenalkan produk. Salah satunya lewat keikutsertaan dalam pameran 25th China International Agrochemical & Crop Protection Exhibition (CAC) yang mempertemukan DGWG dengan konsumen dan pelaku industri agrokimia dunia.

Direktur DGWG, Yody Suganda, menegaskan ekspor perdana ini menjadi titik penting bagi perusahaan. “Tidak membutuhkan waktu lama bagi DGWG untuk memperoleh konsumen luar negeri sejak peresmian pabrik karbamasi. Hal ini membuktikan pasar gobal telah memiliki kepercayaan yang kuat kepada DGWG dalam melakukan kerja sama penyediaan bahan baku. Kami berharap ini menjadi langkah awal yang baik untuk penetrasi pasar yang lebih luas, sehingga volume ekspor dapat terus bertumbuh,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Hasil kajian DGWG menunjukkan kebutuhan pasar domestik terhadap produk berbahan methomyl mencapai 2.500 metrik ton per tahun. Saat ini, pabrik karbamasi DGWG baru bisa memenuhi sekitar 40% kebutuhan nasional lewat produk unggulannya, Dangke 40WP. Angka ini memberi peluang besar untuk memperkuat pasokan dalam negeri sekaligus memperluas ekspansi global. Kehadiran pabrik karbamasi DGWG juga diharapkan mengurangi ketergantungan impor dan membuka ruang peningkatan kapasitas produksi ke depan.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat impor formulasi pestisida pada 2024 mencapai 87.350 ton. Besarnya angka itu menunjukkan tingginya kebutuhan produk agrokimia di dalam negeri, sejalan dengan luasnya lahan pertanian Indonesia.

Dengan capaian ekspor perdana dan proyeksi permintaan yang besar, DGWG semakin menegaskan posisinya sebagai perusahaan agro input nasional yang siap bersaing di pasar global dan membuka peluang pertumbuhan berkelanjutan.

Artikel Terkait

Pemerintah Kucurkan Rp200 Triliun ke-6 Bank Nasional, Begini Strategi Bank Mandiri dan BSI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – Pemerintah mulai menyalurkan dana Rp200 triliun...

BNI Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Tarik Duit Rp200 Triliun dari Bank Indonesia!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Penurunan BI Rate Dongkrak Kredit 2025? Ini Kata Direksi BCA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru