Minggu, September 28, 2025
28.3 C
Jakarta

Produksi Migas Lampaui Target APBN 2025, Bahlil: Pertama Sejak 2008!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kinerja positif pada paruh pertama 2025. Program strategis dijalankan untuk meningkatkan produksi sumber daya alam, memanfaatkan energi baru terbarukan, dan memperluas sambungan listrik ke daerah terpencil.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan langkah ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada energi dan hilirisasi. “Di bulan Juni produksi kita itu sudah melampaui target APBN sebesar 605 ribu dan sekarang sudah 608 ribu. Ini capaian-capaian. Dan kami sudah berkomitmen, kami juga sudah melaporkan kepada Bapak Presiden, Insya Allah di dalam tahun 2025 ini target APBN bisa tercapai. Dan ini baru pertama ini sejak 2008,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/8).

Dari sektor migas, produksi minyak Juni 2025 mencapai 608,1 ribu barel per hari atau 100,5% dari target APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari. Rata-rata produksi semester pertama 602,4 ribu barel per hari atau 99,5% dari target. Produksi gas bumi pada Juni 2025 tercatat 1.146,4 MBOEPD. Rata-rata semester pertama mencapai 1.199,7 MBOEPD atau 119% dari target.

Sepanjang semester pertama, pemanfaatan gas bumi mencapai 5.598 BBTUD. Kebutuhan domestik menyerap 69% atau 3.877 BBTUD, sisanya 31% atau 1.721 BBTUD untuk ekspor. Prioritas tetap pada pasokan energi untuk hilirisasi dan pembangunan dalam negeri.

Produksi batubara Januari–Juni 2025 sebesar 357,6 juta ton atau 48,34% dari target tahunan 739,7 juta ton. Dari jumlah itu, 104,6 juta ton untuk Domestic Market Obligation (DMO). “Nah ke depan, atas apa yang diminta oleh DPR, kepada kami untuk melakukan revisi RKAB, dan ini kita akan lakukan, tanpa pandang bulu. Supaya menjaga stabilitas. Kalau kita harganya bagus, berarti negara akan mendapatkan pajak yang baik, pengusaha juga akan mendapatkan keuntungan yang baik. Nah, pengelolaan batubara, sumber daya dalam kita, jangan dimaknai bahwa hanya untuk 5 tahun, tapi nanti kita tinggalkan untuk anak cucu kita,” kata Bahlil.

Dari subsektor kelistrikan, kapasitas terpasang pembangkit tumbuh 4,4 Gigawatt (GW) dibandingkan 2024. Sebanyak 876,5 Megawatt (MW) berasal dari energi baru dan terbarukan. Konsumsi listrik per kapita mencapai 1.448 kWh atau 98,9% dari target 1.464 kWh.

Pemanfaatan biodiesel domestik Januari–Juni 2025 mencapai 6,8 juta kilo liter (kl) dari target tahunan 15,6 juta kl. Capaian ini menghemat devisa USD3,68 miliar atau Rp60,37 triliun dari impor diesel, sekaligus meningkatkan nilai tambah Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp9,51 triliun.

Artikel Terkait

Agustus 2025: PMI Indonesia Capai 51,5, Neraca Dagang RI Cetak Surplus Jumbo US$5,3 Miliar 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perekonomian global menunjukkan tanda perbaikan di...

APBN Agustus 2025: Pendapatan Negara Rp1.638 Triliun, Defisit Rp321,6 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan...

Prabowo dan PM Kanada Sepakat Perkuat Kerja Sama Dagang hingga Pertahanan

STOCKWATCH.ID (OTTAWA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru