Selasa, Desember 23, 2025
28.5 C
Jakarta

Proyek Angin AS Disetop, Saham Orsted Anjlok 13% dan Seret Bursa Eropa ke Zona Merah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa bergerak ke wilayah negatif pada perdagangan Senin (22/12/2025) waktu setempat. Sentimen positif yang sempat mewarnai pasar pada pekan lalu mulai memudar.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa tercatat ditutup turun tipis 0,1% di level 586,75.

Penurunan ini terjadi setelah sesi pemecahan rekor sebelumnya. Kala itu, indeks acuan Eropa sempat menyentuh level tertinggi harian baru di 588,07 poin.

Mayoritas bursa utama di kawasan Eropa berakhir di zona merah. Indeks CAC 40 Prancis turun 0,37% menjadi 8.121,07. Indeks FTSE MIB Italia melemah 0,37% ke posisi 44.593,60.

Pelemahan juga dialami oleh FTSE 100 Inggris yang susut 0,32% menjadi 9.865,97. Indeks DAX Jerman turun tipis 0,02% ke 24.283,97, sementara IBEX 35 Spanyol terkoreksi 0,07% menjadi 17.158,00.

Sorotan utama pasar tertuju pada raksasa energi terbarukan asal Denmark, Orsted. Saham perusahaan ini jatuh tajam pada akhir perdagangan. Pemicunya adalah pengumuman Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) yang menangguhkan sewa pada lima proyek angin lepas pantai yang sedang dibangun.

Menteri Dalam Negeri AS, Doug Burgum menyebut masalah keamanan nasional sebagai alasan penundaan tersebut. Akibat kabar ini, saham Orsted ditutup anjlok 12,7%. Saham Vestas Wind Systems juga ikut terseret turun sebesar 2,7%.

Di sektor lain, saham bioteknologi Prancis, Abivax, justru melonjak 15,4%. Perusahaan ini terus menarik perhatian investor di tengah rumor potensi pengambilalihan oleh raksasa AS, Eli Lilly. Namun, pihak Abivax menolak berkomentar saat dikonfirmasi mengenai rumor tersebut.

Saham otomotif Stellantis menutup sesi Senin dengan penurunan 4,6%. Otoritas persaingan usaha Italia (AGCM) baru saja menutup penyelidikan antimonopoli terhadap Stellantis serta cabang Tesla, BYD, dan Volkswagen di Italia. Produsen mobil kini diwajibkan meningkatkan transparansi informasi kepada konsumen terkait jangkauan berkendara kendaraan listrik dan garansi baterai.

AGCM juga menjatuhkan denda kepada Apple sebesar 98 juta euro atau sekitar US$ 115 juta. Denda ini terkait dugaan penyalahgunaan posisi dominan di pasar, khususnya seputar App Store. Pengawas menemukan kebijakan data Apple untuk iklan membatasi persaingan pihak ketiga.

Di pasar komoditas, harga logam mulia kembali mencetak rekor. Emas menyentuh level tertinggi di US$4.459,70 per ons pada perdagangan pagi. Perak juga melonjak ke posisi US$68,99 per ons.

Sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik hampir 70%. Kenaikan perak bahkan lebih tajam, mencapai sekitar 128%. Lonjakan ini mencerminkan kuatnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah kondisi global yang tidak pasti.

Terkait geopolitik, upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina masih terus berjalan. Negosiator Eropa dan Ukraina telah mengubah proposal kesepakatan damai yang disusun AS. Namun, pihak Kremlin memberikan tanggapan dingin.

“Jelas tidak memperbaiki dokumen tersebut dan tidak meningkatkan kemungkinan tercapainya perdamaian jangka panjang,” ujar seorang ajudan kebijakan Kremlin pada hari Minggu.

Para pemimpin Eropa khawatir proposal tersebut terlalu condong menguntungkan Rusia. Mereka cemas Ukraina akan ditekan untuk memberikan terlalu banyak konsesi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Sambut Libur Natal, Wall Street Menghijau Berkat Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

Bank Sentral China Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pesta Pora di Awal Pekan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik kompak...

Saham AI Bangkit, Wall Street Kembali Bergairah di Akhir Pekan

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru