STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membuka peluang untuk melakukan aksi buyback saham tahun ini. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap kajian internal perusahaan.
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, mengatakan perusahaan masih mempertimbangkan sejumlah hal sebelum memutuskan buyback. Salah satu pertimbangannya adalah kondisi keuangan perseroan.
“Untuk buyback masih dikaji, karena tadi memastikan juga kondisi cashflow yang kita punya, kebutuhan pendanaan dan sebagainya, jadi kita masih kaji,” ujar Niko di Jakarta, Kamis, (12/6/2025).
Menurut Niko, rencana ini juga berkaitan erat dengan pembayaran dividen dan kebutuhan pembiayaan proyek perusahaan ke depan. Kajian masih terus dilakukan untuk melihat apakah aksi tersebut memungkinkan secara finansial.
“Kajian masih dikaji sih, karena kita harus memperhatikan kita punya cashflow ya, termasuk pasca kita mau bayar dividen, kemudian juga kebutuhan untuk financing, jadi mesti dilihat dulu sih,” jelasnya.
PTBA baru saja menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp3,8 triliun untuk tahun buku 2024. Jumlah ini setara dengan 75% dari laba bersih perusahaan tahun lalu yang mencapai Rp5,1 triliun.
“Pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat 30 hari setelah RUPST,” kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam keterangan persnya di Jakarta.
Sisa 25% laba bersih atau sekitar Rp1,275 triliun akan dimasukkan sebagai saldo laba belum dicadangkan.
Selain dividen, PTBA juga menaikkan anggaran belanja modal secara signifikan pada 2025. Total capex tahun ini mencapai Rp7,2 triliun. Angka ini melonjak jauh dibanding tahun lalu yang hanya sekitar Rp2,3 triliun.
Niko menjelaskan peningkatan anggaran ini digunakan untuk mendukung berbagai program pengembangan perusahaan. Salah satu proyek prioritas adalah peningkatan kapasitas jalur angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan (T.E. Ramasan).