STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat signifikan pada penutupan perdagangan Jumat (17/1/2025) waktu setempat. Indeks FTSE 100 London mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa naik 0,68%. Hampir semua sektor dan bursa utama berada di zona hijau. Saham tambang memimpin kenaikan dengan lonjakan 2%. Laporan Bloomberg menyebutkan adanya pembicaraan merger antara Glencore dan Rio Tinto. Jika terwujud, ini akan menjadi salah satu merger terbesar di industri pertambangan.
Sementara itu, saham Novo Nordisk jatuh 4,3%. Penurunan tajam ini menjadi hambatan terbesar bagi pasar Eropa.
FTSE 100 menguat 1,35% ke level 8.505,22. Angka ini melampaui rekor sebelumnya. Kenaikan terjadi meski data ekonomi Inggris mengecewakan. Penjualan ritel Inggris turun 0,3% pada Desember, berlawanan dengan prediksi kenaikan 0,4%. Data pertumbuhan ekonomi November juga lemah.
Namun, inflasi Inggris yang turun lebih dari perkiraan ke 2,5% membawa kabar baik. Hal ini memunculkan harapan penurunan suku bunga Bank of England hingga 70 basis poin tahun ini. Penurunan imbal hasil obligasi Inggris pada Jumat juga menjadi angin segar. Meski begitu, poundsterling melemah 0,3% terhadap dolar AS.
Deutsche Bank mencatat bahwa inflasi AS yang lebih rendah minggu ini memiliki dampak besar pada aset Inggris, bahkan lebih signifikan dibandingkan inflasi domestik.
Di sisi lain, indeks FTSE 250, yang lebih fokus pada permintaan domestik Inggris, hanya naik 0,25%.
Bursa Eropa secara keseluruhan menunjukkan optimisme. Indeks DAX Jerman melonjak 1,2% ke 20.903,39. Indeks CAC 40 Prancis naik 0,98% ke 7.709,75. Momentum positif ini mencerminkan kepercayaan pasar yang terus meningkat di tengah sentimen global.
