Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Resmi Listing di BEI,  Saham INET Lansung Alami ARA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergy Networks resmi mencatatkan (listing) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 24 Juli 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-50 di BEI pada 2023.

Menurut pengumuman BEI, Senin (24/7), sebanyak 7,500 miliar saham INET dengan nominal Rp10 per unit ini dicatatkan di BEI. Ini terdiri atas 6 miliar saham pendiri dan 1,500 miliar saham PUP. Saham INET dicatatkan di Papan Pengembangan BEI.

Perseroan juga mencatatkan waran seri I sebanyak 2,100 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp91 per unit. Jika semuanya dilaksanakan, Perseroan akan memperoleh tambahan modal dari pelaksanaan waran seri I sebesar Rp191,10 miiliar.

Sayangnya, saham perusahaan holding, jasa jual kembali jasa telekomunikasi, internet service provider, serta sebagai penyedia jasa penyewaan jaringan fiber optic melalui entitas anak ini  mengalami Auto Reject Atas (ARA). Itu karena harga saham INET meningkat Rp35 (34,65%), dari harga IPO sebesar Rp101 per saham.

Hingga pukul 11.20 WIB, volume perdagangan saham INET di Pasar Reguler BEI mencapai 490,053 juta unit senilai Rp58,66 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 26.510 kali. Hingga waktu tersebut, harga saham INET bergerak di kisaran Rp86-136 per unit.

Perseroan sebelumnya menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,5 miliar saham baru atau 20% di harga Rp101 per saham. Dari aksi korporasi ini, INET mampu mengumpulkan dana segar sebesar Rp151,50 miliar.

Menurut manajemen INET, keputusan untuk melakukan IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisinya di pasar dan memperluas layanan jaringan yang sudah sangat luas. Selain itu, INET juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkenalkan teknologi terkini demi memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan setianya.

Manajemen INET mengemukakan, sebesar Rp90 miliar dana IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI). Sebesar Rp30 miliar akan digunakan Perseroan untuk setoran modal kepada enstias anak, yaitu PT Data Prima Solusindo (DPS). Sisanya Rp31,5 miliar untuk moda kerja Perseroan. Sementara
dana dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Kinerja Perseroan sepanjang tahun berjalan 2023 mengalami peningkatan. Pendapatan bersih INET mencapai Rp6,50 miliar pada triwulan I 2023, naik 42,86%, dari Rp4,55 miliar pada triwulan I 2022. Dari pendapatan bersih tersebut, Perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp515,07 juta per Maret 2023, tumbuh 28,30%, dari Rp401,46
juta per Maret 2022.

Sementara itu, total aset Perseroan turun 1,36%, dari Rp72,98 miliar pada 2022 menjadi Rp71,99 miliar pada triwulan I 2023. Total liabilitas juga turun 19,15% menjadi Rp6,29 miliar per Maret 2023, dari Rp7,78 miliar pada 2022. Adapun total ekuitas Perseroan naik
tipis 0,80%, dari Rp65,20 miliar pada 2022 menjadi Rp65,72 miliar pada triwulan I 2023.

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru