STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), produsen makanan dan kacang-kacangan berkualitas di Indonesia, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GUNA pada hari Selasa (9/7/2024). GUNA menjadi emiten ke-31 yang listing sepanjang 2024.
Menurut Direktur Utama GUNA, Ivan Cokro Saputra, selama periode penawaran umum saham GUNA pada 2-5 Juli 2024, , terlihat antusiasme publik yang besar. Hal ini menyebabkan saham Perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 26,7 kali.
“Dalam IPO ini, GUNA memperoleh pooling sebesar 13.374.994.800 lembar saham dari target 500.000.000 lembar saham baru atau setara maksimal 20% saham untuk publik,” ujar Ivan dalam seremoni listing GUNA di Gedung BEI Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Harga yang dipatok dalam IPO ini adalah Rp150 per lembar saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi tersebut GUNA berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp75 miliar. Dalam IPO ini, GUNA menggandeng PT Panin Sekuritas Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
“Puji syukur kepada Tuhan, hari ini kami mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Kami ingin selalu memberi dampak positif dan memaksimalkan layanan dalam manufaktur serta perdagangan produk makanan dan kacang-kacangan di Indonesia,” kata Ivan.
IPO ini menjadi momen penting bagi GUNA yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Dengan akses keuangan dan jejaring bisnis yang lebih luas, perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat.
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, seperti pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.
Ivan menjelaskan bahwa panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober. Itu sebabnya, kata dia, pada saat itu harga almond akan turun. Panen raya kacang tanah terjadi dua kali setahun, pada Februari serta September dan Oktober. Oleh karena itu, aksi korporasi ini penting untuk membeli bahan baku sebanyak mungkin dengan harga murah guna memenuhi permintaan pelanggan.
Produk Almonesia dan John Farmer dari GUNA digunakan sebagai bahan utama di berbagai industri makanan dan minuman serta industri horeka dan bakery. GUNA juga menjalin kerjasama B2B dengan produsen besar seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan lainnya.
“GUNA juga memproduksi snack almond dan kacang tanah yang dipasarkan menggunakan merk mitra bisnis kami, seperti Indomaret,” tambah Ivan.
Berdasarkan data dari Indomaret, per Februari 2024 total gerai Indomaret telah mencapai 22.414. Ini menunjukkan bahwa GUNA memimpin dari segi jaringan distribusi untuk produk makanan kemasan kacang almond.
Laporan keuangan konsolidasi GUNA per 31 Desember 2023 menunjukkan total aset mencapai Rp757,09 miliar, dengan total penjualan sebesar Rp1,4 triliun dan laba neto tahun berjalan sebesar Rp94,8 miliar. Penjualan ini terutama diperoleh dari GUNA dan dua anak perusahaan, PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia.
PT Mitrapack Eramandiri bergerak dalam manufaktur consumer goods berdasarkan kontrak pemasokan barang bagi mitra bisnis. Sementara PT Cubic Indonesia bergerak di bidang dekorasi teknologi cubic printing untuk berbagai macam industri seperti otomotif, elektronik, dan alat rumah tangga.
