STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) tampak solid. Ini terindikasi melalui pendapatan dan laba emiten produsen minyak nabati itu yang berhasil tumbuh signifikan sepanjang tahun 2024 silam.
CEKA membukukan bersih sebesar Rp324,94 miliar (Rp546 per saham) pada 2024, melonjak 105% jika dibandingkan Rp15,57 miliar (Rp258 per saham) pada 2023.
Lonjakan laba Perseroan tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan Desember 2024 yang diumumkan Kamis, (13/3/2025), ditopang oleh pendapatan bersih CEKA yang tumbuh 26,27% menjadi Rp8,02 triliun pada 2024, dari Rp6,33 triliun pada periode sama 2023.
Penyumbang terbesar pendapatan CEKA tahun 2024 dari penjualan crude palm oil, produk palm kernel, produk tepung dan lain-lain di pasar domestik sebesar Rp7,78 triliun. Jumlah ini sekitar 97,27% dari total pendapatan Perseroan.
Pertumbuhan pendapatan disertai dengan peningkatan beban pokok penjualan CEKA sebesar 24,45% menjadi Rp7,45 triliun pada 2024, dari Rp5,99 triliun pada 2023. Namun, laba kotor emiten produsen minyak nabati dan minyak khusus untuk industri makanan itu melambung 57,85% menjadi Rp546,04 miliar pada 2024 dibandingkan Rp345,92 miliar pada tahun 2023.
CEKA memiliki total aset sebesar Rp2,38 triliun per Desember 2024, naik 25,96% dari Rp1,89 triliun per Desember 2023. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas, Perseroan, masing-masing sebesar Rp476,49 miliar dan Rp1,9 triliun. (konrad)