STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang dilaksanakan, Rabu (04/6/2025) telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp620 miliar (Rp43 per saham). Jumlah dividen ini 50,52% dari laba MIKA sebesar Rp1,23 triliun pada 2024.
Seperti dikutip dari laporan hasil RUPS yang disampaikan oleh Manajemen MIKA, Rabu (04/6/2025), selain dividen, pemegang saham Perseroan juga menyetujui dana sebesar Rp11,46 miliar dialokasikan sebagai cadangan Perseroan, dan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.
RUPS Perseroan sepakat untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
RUPS juga menerima pengunduran diri Johannes Setijono selaku Komisaris Independen MIKA. Selanjutnya, mengangkat dr. Nurvantina Pandina, sebagai Komisaris MIKA, terhitung efektif sejak ditutupnya rapat tersebut.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris MIKA sejak ditutupnya RUPST 2024 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan MIKA Tahun 2026 menjadi sebagai berikut.
Komisaris Utama: Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris: Shinta Deviyanti Setiawan
Komisaris: Isje Ayusari
Komisaris Independen: Gusti Gede Subawa
Komisaris Independen: Nurvantina Pandina
Adapun dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham Perseroan yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) MIKA per 18 Juni 2025.
Jadwal Cum dan ex dividen MIKA di pasar Reguler dan Negosiasi BEI ditetapkan pada 16 dan 17 Juni 2025, sedangkan cum dan ex dividen di Pasar Tunai pada 18 dan 19 Juni 2025. Adapun pembayaran dividen pada 10 Juli 2025.
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,23 triliun pada 2024. Perseroan memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp11,46 miliar dan ekuitas sebesar Rp7,33 triliun per Desember 2024. (konrad)