STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024. Sejumlah keputusan penting langsung diambil dalam rapat tersebut.
Salah satu keputusan penting dalam RUPST PPRE adalah tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024. Pada tahun tersebut, PPRE berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp90,34 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Dari jumlah itu, sekitar Rp4,52 miliar atau 5% dialokasikan sebagai cadangan wajib. Sisanya, sebesar 95% atau Rp85,82 miliar, dimasukkan ke dalam saldo laba ditahan. Langkah ini dinilai sebagai strategi menjaga kestabilan keuangan jangka panjang.
Direktur Utama PPRE, Arzan, menjelaskan perseroan sukses membukukan pendapatan sebesar Rp3,7 triliun dan laba bersih total mencapai Rp194 miliar.
Capaian ini didukung oleh kontrak baru senilai Rp6,8 triliun. Mayoritas kontrak berasal dari jasa pertambangan yang berkontribusi hingga 70%. Sisanya berasal dari pekerjaan sipil sebesar 28% dan lini bisnis pendukung lainnya sebesar 2%.
“Realisasi kinerja sepanjang tahun ini menunjukkan keberhasilan transformasi bisnis PPRE, terutama pada lini jasa pertambangan yang kini menjadi pilar utama pertumbuhan perusahaan,” kata Arzan dalam keterangan resminya usai RUPST.
Ia menambahkan, “Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan ketangguhan strategi kami, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh untuk pengembangan usaha berkelanjutan ke depan.”
RUPST PPRE juga menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur kepemimpinan perusahaan.
Sebelum RUPST, posisi Direktur Utama dijabat oleh Arzan. Jabatan Direktur Keuangan dan Human Capital Management dipegang oleh Mohammad Arif Iswahyudi. Sementara posisi Direktur lainnya diisi oleh Rebimun. Untuk jajaran dewan komisaris, Nur Rochmad menjabat sebagai Komisaris Utama. Albert Simangunsong dan M. Zahid masing-masing menjabat sebagai Komisaris.
Setelah RUPST, susunan pengurus berubah. Narwanto ditunjuk sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Dua komisaris lainnya adalah Maulana Malik Ibrahim dan Albert SM Simangunsong.
Di jajaran direksi, posisi Direktur Utama kini dipegang oleh Rizki Dianugrah. Mohammad Arif Iswahyudi tetap menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Human Capital Management. Yovi Hendra mengisi posisi Direktur Pengelolaan Bisnis dan Operasi.
Adapun susunan pengurus Perseroan pasca RUPST adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama / Komisaris Independen: Narwanto
- Komisaris: Maulana Malik Ibrahim
- Komisaris: Albert SM Simangunsong
Direksi:
- Direktur Utama: Rizki Dianugrah
- Direktur Keuangan & Human Capital Management: M. Arif Iswahyudi
- Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi: Yovi Hendra
Perubahan struktur manajemen ini diharapkan dapat memperkuat kepemimpinan dan mendukung strategi jangka panjang perusahaan dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Â