Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

Mau Pakai Laba untuk Ekspansi Bisnis, ARKO Putuskan Absen Bagi Dividen!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mengemukakan, Perseroan memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2023. Hal itu diputuskan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan ARKO, Senin (01/4/2024).

Aldo Henry Artoko, Direktur Utama ARKO, mengemukakan, sepanjang tahun 2023, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp39,1 miliar. Perseroan memutuskan tidak membagikan dividen atas laba bersih tersebut karena hendak menggunakannya sebagai laba ditahan dengan tujuan untuk ekspansi ke depan.

“Sebesar Rp2 miliar akan digunakan sebagai dana cadangan Perseroan. Sisa laba bersih sebesar Rp37,2 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan guna ekspansi Perseroan,” rinci Aldo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (02/4/2024).

Menurut Aldo, margin laba bersih ARKO dapat tetap terjaga dan bahkan mengalami sedikit perbaikan menjadi 21,9% pada 2023, setelah sebelumnya tercatat sebesar 21,3% pada 2022. Margin laba bersih yang stabil inilah yang menjadi indikator daya tahan Perseroan yang baik di tengah anomali cuaca yang melanda sepanjang tahun 2023.

Terkait dengan penerbitan Obligasi Berwawasan Lingkungan I (green bond) pada 2023, Boy Gemino Kalauserang, Direktur ARKO, mengemukakan, realisasi penggunaan dana green bond sebesar Rp339,9 miliar telah habis terserap untuk debt repayment kepada Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan modal kerja Perseroan.

“Dengan penerbitan obligasi ini, green bond diharapkan dapat menjadi dukungan serta upaya untuk menumbuhkembangkan kegiatan usaha Perseroan yang berwawasan lingkungan,” terang Boy.

Hal penting lainnya yang disampaikan Aldo dalam RUPS Tahunan ini adalah rencana pembangunan PLTA baru. Pada Desember 2023, Perseroan, melalui anak Perusahaan yaitu PT Arkora Hydro Malili, melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tomoni 2 x 5 MW dengan PT PLN (Persero).

“Perjanjian ini berlaku selama 25 tahun sejak Commercial Operation Date (COD), menandakan pengembangan berkelanjutan Perseroan dalam jangka panjang,” ungkap Aldo.

Sementara itu, Arya Pradana Setiadharma, Komisaris Utama ARKO, mengemukakan, pengembangan bisnis Perseroan bersifat jangka panjang. Perseroan tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis. Lebih dari itu, Perseroan juga berupaya untuk berkontribusi bagi negara dan bahkan dunia dengan melakukan pengurangan gas rumah kaca melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Sejak tahun 2017 hingga 2023, Perseroan berhasil melakukan penurunan gas rumah kaca sebanyak ±323,473 ton CO₂eq. Hal ini begitu penting untuk mendukung program Pemerintah terkait nationally determined contributions (NDC) yang merujuk pada pengurangan emisi karbon 2030 untuk menekan suhu bumi tidak naik di atas 1,5° Celsius. Dengan demikian, target Net Zero Emission pada 2060 dapat semakin cepat kita raih,” pungkas Arya.

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru