STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai prospek pasar saham Tanah Air masih positif meski volatilitas berpotensi meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Dukungan kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan dan kondisi makroekonomi yang kuat menjadi faktor utama penopangnya.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan arah kebijakan pemerintah saat ini memberi sinyal positif bagi pasar keuangan. Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan dinilai memperkuat fokus kebijakan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih agresif.
“Investor perlu tetap adaptif terhadap dinamika global dan domestik. Secara umum, prospek pasar masih menarik,” ujar Rully, Kamis (16/10/2025).
Rully menilai, di tengah gejolak global, kebijakan fiskal yang lebih ekspansif masih harus dijaga dalam koridor disiplin anggaran. Hal ini penting agar keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas tetap terjaga.
Ia menjelaskan, koreksi pasar saham yang terjadi belakangan ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ketidakpastian global meningkat seiring naiknya harga emas dan keluarnya arus modal asing dari pasar obligasi domestik senilai Rp45,8 triliun sepanjang September hingga Oktober 2025.
Namun, di sisi lain, pasar saham Indonesia masih mencatatkan net buy asing sejak awal tahun. Kondisi ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga.
Dalam situasi pasar yang fluktuatif, tim riset Mirae Asset merekomendasikan strategi buy on weakness atau membeli saham saat harga terkoreksi. Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain TLKM, TOWR, MTEL, JPFA, KLBF, dan BRPT.
“Potensi pemulihan sentimen pasar di kuartal IV/2025 cukup besar, terutama dengan adanya penurunan suku bunga dan stabilitas nilai tukar,” tutur Rully.