Jumat, September 26, 2025
30.9 C
Jakarta

Saham BCA Sempat Turun, Jahja Setiaatmadja Beberkan Penyebabnya dan Buka-Bukaan Soal Buyback

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) alias BCA sempat mengalami tekanan sejak awal tahun. Tapi belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa tren koreksi ini bukan cuma dialami oleh BCA. Ia menyebut saham bank lain seperti Mandiri, BRI, dan BNI juga mengalami hal serupa.

“Trend-nya hampir sama dengan BCA,” kata Jahja dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (23/4/2025). Ia menyoroti faktor eksternal yang menjadi pemicu utama gejolak ini.

Menurutnya, koreksi besar-besaran terjadi usai pengumuman mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pada masa libur panjang Lebaran, Trump tiba-tiba mengumumkan penambahan bea masuk untuk negara-negara yang dianggap merugikan neraca perdagangan AS.

“Termasuk kita (Indonesia), terkena 32%,” ungkap Jahja.

Imbasnya langsung terasa saat pasar dibuka kembali pada 8 dan 9 April. Saham-saham perbankan langsung anjlok.

Investor, baik dari dalam maupun luar negeri, langsung bereaksi cepat. “Nomor satu apa? Jual dulu,” kata Jahja.

Namun setelah tekanan mereda, pasar mulai menilai kembali fundamental perusahaan. Saham-saham dengan kinerja yang baik pun mulai dikoleksi kembali oleh pelaku pasar. Rebound pun terjadi, termasuk pada saham BCA.

Jahja juga menjelaskan BCA memang sudah mengumumkan rencana buyback dengan maksimal dana hingga Rp1 triliun. Harga tertinggi buyback ditetapkan di kisaran Rp9.200 per saham.

“Kita memang selama itu juga melakukan buyback ya, mungkin sesudah tanggal 8, 9, 10, mungkin 10, 11 April, nah kita mulai ada buyback,” ujarnya.

Namun, ia mengakui aksi buyback yang dilakukan belum begitu signifikan. Meskipun begitu, saham-saham yang memiliki fundamental kuat tetap menunjukkan pemulihan yang solid.

Menariknya, Jahja juga sempat menyinggung soal harga emas dunia yang sempat melonjak hingga menyentuh level tertinggi US$3.499 per troy ounce. Tapi kemudian terkoreksi hingga sempat menyentuh kisaran US$3.290.

Menurut Jahja, koreksi ini wajar terjadi karena kondisi pasar yang sudah overbought. Meski begitu, ia percaya tren emas masih akan terus naik dalam jangka panjang.

Ketika ditanya soal kemungkinan saham BCA kembali ke level Rp10.000 tahun ini, Jahja memberikan jawaban yang realistis.

“Untungnya saya bukan peramal. Saya nggak punya bola kaca,” ujarnya sambil tertawa.

Ia mengaku tidak tahu pasti apakah target tersebut bisa tercapai tahun ini atau tahun depan. Tapi yang jelas, fokus BCA bukan pada harga saham semata.

“Target kita menjaga performance kita, profit kita, return on asset, return on equity,” jelasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas pinjaman, rasio kredit bermasalah (NPL), serta efisiensi operasional perusahaan.

“Kalau fundamental performance kita bagus, maka harga saham otomatis akan meningkat,” tutup Jahja.

Pada penutupan perdagangan Rabu (23/4/2025), saham BBCA berakhir menguat Rp225 atau 2,65% menjadi Rp8.725 per unit. Sepanjang hari kemarin, saham BBCA dibuka di harga Rp8.550 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp8.725 serta terendah di Rp8.550.  Volume transaksi tercatat sebesar 92,33 juta saham dengan nilai mencapai Rp799,72 miliar. Adapun frequensi perdagangan saham BBCA sekitar 30.992 kali. Kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp1.064,82 triliun.

Rasio price to earnings (P/E ratio) BBCA berada di angka 19,61. Sementara itu, yield dividen tercatat sebesar 3,44%.Dalam 52 minggu terakhir, harga tertinggi saham BBCA ada di Rp10.950, sedangkan harga terendahnya menyentuh Rp7.275.

Artikel Terkait

BEI Pantau Ketat, 7 Saham Dicurigai Transaksi Tak Wajar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan...

Demi Lindungi Investor, BEI Suspensi 5 Saham Sekaligus Usai Lonjakan Harga Fantastis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara...

Prediksi IHSG Rebound, BNI Sekuritas: ‘Spec Buy’ FUTR, CDIA, PGAS dan Saham – Saham Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru