STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak ditutup menguat pada perdagangan Kamis (8/10) waktu setempat. Penguatan ini terjadi setelah Uni Eropa mengumumkan rencana memangkas kuota bebas tarif impor baja dan menggandakan bea masuk untuk impor yang melebihi batas tersebut.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di kawasan Eropa naik 0,79% ke level 573,79. Hampir seluruh sektor dan bursa utama bergerak di zona hijau. Di antara bursa utama, indeks CAC 40 di Prancis naik 1,07% ke 8.060,13, FTSE 100 di Inggris menguat 0,69% ke 9.548,87, DAX Jerman bertambah 0,87% ke 24.597,13, FTSE MIB Italia naik 0,96% ke 43.484,24, dan IBEX 35 Spanyol menguat 0,97% ke 15.678,30.
Rencana pengetatan impor baja itu membuat industri di Inggris waspada. Pemerintah Inggris menilai langkah baru Uni Eropa bisa menjadi pukulan tambahan bagi industri baja domestik yang sudah tertekan akibat kelebihan kapasitas global.
Meski demikian, saham produsen baja justru melonjak. ArcelorMittal yang berbasis di Luksemburg naik 6,6%, SSAB dari Swedia menguat 5,3%, dan Thyssenkrupp asal Jerman naik 4,7%.
Sebaliknya, sektor otomotif terpukul karena kekhawatiran kenaikan tarif bakal meningkatkan biaya produksi. Secara keseluruhan, saham otomotif turun 2,1%. BMW anjlok 8,3% setelah memangkas proyeksi margin akibat penjualan yang melemah di China. Mercedes-Benz turun 2,9%, sementara Daimler Truck melemah 1,7%.
Direktur Jenderal Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) Sigrid de Vries menilai langkah Komisi Eropa terlalu ekstrem. “Kami tidak menentang perlunya perlindungan bagi industri seperti baja, tetapi parameter yang diusulkan Komisi terlalu jauh dalam menutup pasar Eropa,” ujarnya. Ia menambahkan, perlu ada keseimbangan antara kebutuhan produsen dan pengguna baja di kawasan tersebut.
Di sisi lain, kabar akuisisi besar datang dari Jepang. SoftBank Group disebut akan membeli divisi robotika milik perusahaan teknik asal Swiss, ABB, dengan nilai transaksi sekitar US$5,4 miliar. Saham ABB ditutup naik 0,8% setelah kabar ini beredar.
Situasi politik di Prancis juga masih menjadi sorotan pasar. Perdana Menteri Sebastien Lecornu secara mengejutkan mengundurkan diri pada Senin pagi, bahkan sebelum mempresentasikan rencana anggaran ke Majelis Nasional. Namun, Presiden Emmanuel Macron memberi Lecornu waktu tambahan 48 jam untuk menggelar pembicaraan terakhir dengan partai-partai oposisi guna mencari jalan keluar politik. Lecornu dijadwalkan melaporkan hasilnya kepada Macron pada Rabu malam.