Rabu, Oktober 8, 2025
27.4 C
Jakarta

Saham Jepang Meledak Usai Sanae Takaichi Menang, Nikkei Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu setempat. Pasar Jepang menjadi pusat perhatian setelah indeks Nikkei 225 mencetak rekor baru. Kemenangan Sanae Takaichi dalam pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) mendorong optimisme investor dan membuat yen melemah menembus level psikologis 150 per dolar AS.

Mengutip CNBC International, Indeks Nikkei 225 melonjak 4,75% dan menutup perdagangan di level 47.944,76. Kenaikan tajam ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah bursa Jepang. Lonjakan harga saham didorong sektor properti, teknologi, dan konsumsi. Saham Yaskawa Electric Corp naik lebih dari 20%, disusul Japan Steel Works yang melonjak 14%. Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries juga naik masing-masing 13% dan 12%.

Kemenangan Takaichi pada akhir pekan lalu disambut positif pasar karena dinilai akan melanjutkan kebijakan ekonomi yang longgar. Crédit Agricole CIB dalam catatan riset menyebutkan, “Pemerintahan Takaichi, yang menyadari kondisi ekonomi masih lemah, diperkirakan akan sepenuhnya mengubah arah kebijakan dengan memperluas investasi dan permintaan melalui kemitraan publik-swasta.”

Lembaga tersebut menambahkan, Takaichi kemungkinan akan meminta Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter longgar, meski tetap membuka peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Januari 2026.

Indeks Topix juga ikut menguat 3,1% ke level tertinggi sepanjang masa di 3.226,06. Sementara itu, yen melemah 1,81% hingga menembus level 150 terhadap dolar AS, level yang terakhir kali terjadi pada Agustus lalu.

Pelemahan yen ini sempat menimbulkan kekhawatiran dari Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato. Pada Oktober 2022, pemerintah Jepang sempat melakukan intervensi pasar ketika yen melemah melewati level 151 per dolar AS.

Deutsche Bank dalam laporan terbarunya menulis, “Kami memperkirakan yen akan melemah ke arah 150 dalam jangka pendek sebagai penyesuaian pasar atas kejutan ini, tetapi tidak akan melemah lebih dalam.”

Bursa Jepang juga mencatat kenaikan pada imbal hasil obligasi. Yield obligasi 30 tahun naik lebih dari 10 basis poin ke 3,263%, sementara obligasi 20 tahun naik 6 basis poin menjadi 2,674%. Yield acuan 10 tahun nyaris tidak berubah di sekitar 1,659%.

Sementara itu, bursa Australia ditutup mendatar. Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,07% ke 8.981,4. Di Hong Kong, Hang Seng Index melemah 0,67% ke 26.957,77 dan Hang Seng Tech Index turun 0,66%.

Pasar saham China dan Korea Selatan tutup karena libur nasional.

Di India, indeks Nifty 50 naik 0,74% ke 25.077,65, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 0,52% ke 3.882,78.

Artikel Terkait

Wall Street Terpeleset, Reli S&P 500 Terhenti Akibat Kekhawatiran Shutdown dan Saham Oracle Ambruk

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak melemah pada perdagangan Selasa...

Bursa Eropa Lesu, Saham Kering Terbang 5,8% di Tengah Ketidakpastian Politik Prancis

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Nikkei Pecah Rekor Dua Hari Beruntun, Saham Teknologi Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru