STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan tujuh saham yang sebelumnya disuspensi karena lonjakan harga signifikan dalam waktu singkat. Seluruh saham tersebut kembali dapat diperdagangkan mulai sesi I pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan keputusan pembukaan kembali suspensi dilakukan setelah bursa menilai perdagangan ketujuh saham itu sudah dapat berjalan secara wajar.
“Suspensi atas perdagangan saham INDX, RISE, DADA, NTBK, ASHA, UFOE, dan TRIN dibuka kembali mulai sesi I tanggal 10 Oktober 2025,” ujar Yulianto Aji Sadono, dikutip Kamis (9/10/2025).
Saham-saham yang kembali dibuka perdagangannya adalah PT Tanah Laut Tbk (INDX), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN).
Selain itu, BEI juga membuka kembali perdagangan Waran Seri II PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN-W2) di seluruh pasar mulai waktu yang sama.
Sebelumnya, saham INDX disuspensi pada 25 September 2025, sedangkan RISE dihentikan perdagangannya pada 30 September 2025 setelah harga keduanya melonjak signifikan.
Adapun saham DADA, NTBK, ASHA, UFOE, dan TRIN disuspensi sejak sesi I perdagangan 9 Oktober 2025, termasuk waran TRIN-W2.
Dengan pencabutan suspensi ini, seluruh saham tersebut kembali dapat diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. BEI mengimbau para pelaku pasar agar tetap memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten sebelum mengambil keputusan investasi.
Harga Saham
Pada perdagangan Rabu, 24 September 2025, saham INDX bergerak liar dan mencetak rekor baru. Harga sahamnya ditutup di Rp276 per saham, naik 21,05% atau setara 48 poin dari Rp228 sehari sebelumnya.
Saham INDX dibuka di Rp234, sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp284 dan terendah di Rp234. Total transaksi mencapai 63,93 juta saham. Lonjakan ini membuat INDX mencatat rekor tertinggi tahun ini di Rp276, jauh dari level terendahnya di Rp68 pada 26 Mei 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp67 hingga Rp284, dengan kapitalisasi pasar kini mencapai Rp120,86 miliar.
Saham RISE juga melesat pada hari yang sama. Harga saham emiten properti ini ditutup di Rp3.470 per saham, naik Rp690 atau 24,82% dari penutupan sebelumnya di Rp2.780. RISE mencatat rekor harga tertinggi tahun ini di Rp3.470, sementara harga terendahnya tercatat di Rp990 pada 11 Maret 2025.
Sepanjang 52 minggu terakhir, RISE bergerak di kisaran Rp935 hingga Rp3.470. Volume perdagangan mencapai 126.200 lembar dengan kapitalisasi pasar menembus Rp37,97 triliun.
Saham DADA juga ikut naik 9,88% ke level Rp178 per saham dari Rp162 sehari sebelumnya. Sejak pembukaan, DADA langsung bergerak positif dari harga awal Rp162 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp178. Volume transaksi mencapai 324,69 juta saham, menunjukkan minat beli yang tinggi.
Sejak awal tahun, saham DADA mencatat kenaikan tajam dan kini berada di level tertingginya sepanjang tahun. Harga terendahnya tercatat di Rp6 pada 19 Juni 2025. Kapitalisasi pasarnya kini sekitar Rp1,32 triliun.
Saham NTBK melonjak 34,15% ke Rp110 per saham dari Rp82 sebelumnya. Lonjakan ini membuat NTBK menyentuh batas atas perdagangan harian (auto reject atas) dan mencetak rekor harga tertinggi tahun ini. Sepanjang perdagangan, saham NTBK hanya diperdagangkan di satu harga, yaitu Rp110 per saham.
Total volume transaksi mencapai 77,99 juta lembar dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp297,01 miliar. Sejak awal tahun, NTBK bergerak di kisaran Rp50 hingga Rp110 per saham. Harga terendahnya tercatat pada 2 Januari 2025 di Rp50 per saham.
Saham UFOE juga mencuri perhatian dengan kenaikan 24,65% ke Rp354 per saham. Saham ini dibuka di Rp320, sempat menyentuh level tertinggi di Rp354, lalu ditutup di posisi yang sama. Level terendah harian tercatat di Rp264 dengan volume transaksi 125,29 juta saham.
Kapitalisasi pasar UFOE kini sekitar Rp1,02 triliun. Dalam sepekan terakhir, harga sahamnya terus menguat dan mencatat level tertinggi tahun ini di Rp354. Titik terendahnya berada di Rp166 pada 24 Juli 2025, dengan rentang harga 52 minggu di Rp165 hingga Rp354.
Saham ASHA ikut melonjak 9,57% ke Rp103 per saham dari Rp94 sebelumnya. Saham ini dibuka di Rp94 dan langsung menyentuh level tertingginya di Rp103 yang juga menjadi rekor tertinggi tahun berjalan.
Volume transaksi mencapai 48,38 juta lembar saham. Sejak awal tahun, ASHA sudah naik signifikan dari posisi terendahnya di Rp10 pada 28 Februari 2025. Kapitalisasi pasarnya kini sekitar Rp515 miliar.
Saham TRIN tak mau ketinggalan dengan lonjakan 33,77% ke Rp202 per saham, naik 51 poin dari Rp151 sebelumnya. Sejak pembukaan, TRIN dibuka di Rp197 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp202 sebelum ditutup di posisi yang sama.
Harga terendah hari itu berada di Rp190 dengan volume transaksi 51,59 juta lembar saham. Lonjakan ini membuat kapitalisasi pasar TRIN naik hingga Rp919,39 miliar. Sepanjang tahun, TRIN mencatat harga tertinggi di Rp202 dan terendah di Rp71 pada 4 Maret 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp68 hingga Rp202.