STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali perdagangan saham tiga emiten yang sebelumnya disuspensi. Saham yang dibuka kembali itu adalah PT Tira Austenite Tbk (TIRA), PT PAM Mineral Tbk (NICL), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) beserta warannya (INET-W).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan pembukaan kembali suspensi ini dilakukan setelah mempertimbangkan penilaian dari pihak bursa.
“Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Tira Austenite Tbk (TIRA), PT PAM Mineral Tbk (NICL), serta saham dan waran PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET dan INET-W) dibuka kembali mulai sesi I tanggal 15 Mei 2025,” ujar Yulianto dalam keterbukaan informasi di kutip Kamis (15/5/2025).
Suspensi saham TIRA sebelumnya diumumkan pada 2 Mei 2025. Pada hari yang sama, harga saham TIRA tercatat naik Rp280 atau 13,33% ke level Rp2.380. Volume transaksinya mencapai 177.400 saham dengan nilai perdagangan Rp386,42 juta dari 159 kali transaksi.
Sementara itu, saham NICL disuspensi sejak 14 Mei 2025. Pada akhir perdagangan hari Jumat 9 Mei 2025, saham NICL ditutup naik 8,52% ke level Rp955. Saham ini sempat dibuka di harga Rp885 dan menyentuh level tertinggi Rp1.090. Volume transaksi hari itu mencapai 53,07 juta saham dengan nilai transaksi Rp53,49 miliar. Frekuensinya sebanyak 14.723 kali.
Kapitalisasi pasar NICL tercatat sebesar Rp10,16 triliun. Rasio P/E berada di level 20,37 dan dividend yield di angka 2,72%. Dalam 52 minggu terakhir, harga saham NICL pernah menyentuh titik terendah di Rp141 dan tertinggi di Rp1.090.
Untuk saham INET dan waran INET-W, suspensi mulai berlaku tanggal 29 April 2025. Pada penutupan perdagangan 28 April 2025., harga saham INET melonjak 16,36% ke level Rp192. Volume transaksinya tercatat sebesar 887,18 juta saham dengan nilai transaksi Rp166,61 miliar. Frekuensi perdagangannya mencapai 40.562 kali.
Investor diimbau untuk selalu mencermati keterbukaan informasi dari masing-masing emiten sebelum mengambil keputusan investasi. Pembukaan kembali suspensi ini menjadi sinyal penting bagi pelaku pasar untuk kembali mengamati pergerakan saham-saham tersebut.
