STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Merdeka Gold Resources (MGR) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan bulan September 2025 ini.
Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tersebut akan menjual sebanyak 1.618.023.300 lembar saham pada harga perdagan di kisaran Rp1.800-Rp3.020 per lembar. Sehingga MGR berpotensi mengantongi dana Rp2,91 triliun –Rp4,88 triliun. Saham MGR akan dicatatkan di BEI pada 23 September 2025.
Seperti dikutip dalam prospektus rencana IPO yang disampaikan Senin, 8 September 2025, Merdeka Gold Resources (HGR) memiliki kinerja keuangan yang belum stabil. Perseroan masih dibayangi kerugian beruntun, mulai dari tahun 2022 hingga kuartal I 2025 ini. Upaya manajemen Perseroan untuk memperbaiki kinerja pun belum membuahkan hasil positif.
Merdeka Gold Resources masih mencatat rugi bersih US$9,21 juta pada kuartal I 2025, membengkak 120% jika dibanding rugi US$4,17 juta dari periode yang sama tahun 2024. Sepanjang 2024, Merdeka Gold juga menderita rugi bersih sebesar US$12,7 juta, meningkat 85,94% dibandingkan rugi periode 2023 sebesar US$6,83 juta. Pada 2022, Merdeka Gold pun masih rugi US$11,33 juta.
Total liabilitas Merdeka Gold Resources sebesar US$280 juta per 31 Maret 2025. Ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar US$77,9 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$202,1 juta.
Meski memiliki keuangan masih negatif, manajemen MGR justru meyakini bahwa prospek pertambangan emas Perseroan cerah dan menjanjikan ke depan. Pasalnya, emas merupakan salah satu sumber daya alam bernilai tinggi yang digunakan luas. Ini seiring dengan tren kenaikan harga emas, pertumbuhan permintaan emas dalam lima tahun ke depan akan didorong oleh tujuan investasi, dengan bank sentral diperkirakan akan tetap menjadi pembeli utama emas.
Seperti diketahui, Merdeka Gold Resources merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang tengah mengembangkan Proyek Emas Pani dan akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.
Proyek Emas Pani memiliki kandungan lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang yang panjang. Proyek Pani dikelola lewat sejumlah entitas anak perusahaan yang menangani operasi tambang, pengolahan, hingga infrastruktur pendukung.
Tambang ini dirancang menggunakan metode tambang terbuka dan akan dikembangkan secara bertahap. Pada tahap awal, Merdeka Gold Resources menerapkan metode heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun dan target produksi sekitar 140 ribu ounces emas per tahun. Selanjutnya, perusahaan akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun, yang akan ditingkatkan menjadi 12 juta ton pada 2030 nanti. (konrad)
