Minggu, September 28, 2025
35.2 C
Jakarta

Siap-Siap Dapat Cuan! Hartadinata Abadi Bagikan Dividen Rp21 per Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp21 per lembar saham. Keputusan ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu pagi, 11 Juni 2025.

Dividen tersebut akan mulai dibayarkan pada 16 Juli 2025.

Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk, Ong Deny, menjelaskan bahwa kebijakan dividen merupakan bagian dari konsistensi perusahaan.

“Terkait dengan dividen policy, Perseroan kami selalu konsisten dalam melakukan distribusi dividen kepada pemegang saham dengan dividen payout ratio di kisaran 20–25%,” ujar Ong, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Pembagian dividen ini sejalan dengan kinerja keuangan HRTA yang terus tumbuh. Sepanjang tahun 2024, HRTA membukukan pendapatan sebesar Rp18,23 triliun. Angka ini tumbuh 41,78% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp12,86 triliun.

Laba bersih perusahaan juga ikut naik. HRTA mencatatkan laba bersih sebesar Rp442,18 miliar di tahun 2024, naik 44,60% dari Rp305,80 miliar pada 2023. Kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan volume penjualan emas dan naiknya harga jual rata-rata.

Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menyebutkan bahwa volume penjualan emas murni naik 16,83% menjadi 15,11 ton pada 2024, dari sebelumnya 12,93 ton di tahun 2023.

Selain itu, kontribusi terbesar masih datang dari segmen grosir sebesar 62,32%. Penjualan ritel naik menjadi 25,95%, sementara segmen gadai turut berkontribusi 0,45%. Namun, penjualan ekspor terkoreksi menjadi 11,23%.

Sandra mengatakan, tahun 2024 merupakan tahun yang luar biasa sekaligus penuh tantangan bagi perusahaan.

“Di tengah ketidakpastian situasi geopolitik global serta melemahnya daya beli masyarakat, Perseroan tetap berhasil mencatatkan kinerja yang positif dan berkelanjutan,” kata Sandra.

Ia menegaskan keberhasilan ini tak lepas dari komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas produk, layanan, serta inovasi yang terus dikembangkan.

“Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari komitmen kami dalam menghadirkan inovasi, menjaga standar kualitas produk dan layanan, serta memperkuat kepercayaan dari para pemangku kepentingan, terutama mitra bisnis dan pelanggan. Kami berkomitmen dan optimis untuk terus mencetak kinerja yang solid,” ujar Sandra.

Kierja Kuartal I 2025

HRTA kembali menunjukkan performa cemerlang di awal tahun 2025. Emiten produsen emas dan perhiasan ini sukses mencetak kenaikan laba bersih hingga 45,8% pada kuartal I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan HRTA, Ong Deny menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan harga emas dunia serta meningkatnya volume penjualan. “Pendapatan kami naik 68,9% dari Rp4 triliun menjadi Rp6,8 triliun,” ujarnya.

Kinerja HRTA tercatat moncer seiring kenaikan harga jual rata-rata sebesar 41% dan volume penjualan yang naik 18,8%, dari 3,76 ton menjadi 4,47 ton. Peningkatan ini berdampak langsung pada laba kotor yang tumbuh dari Rp258 miliar menjadi Rp343 miliar atau naik 32,7%.

Dari sisi operasional, laba usaha HRTA naik 37,2% menjadi Rp278 miliar. EBITDA perusahaan juga terkerek dari Rp211 miliar menjadi Rp289 miliar. Meski beban keuangan meningkat dari Rp70 miliar menjadi Rp87 miliar, HRTA masih mampu mencetak laba bersih sebesar Rp149 miliar dibandingkan Rp102 miliar di kuartal I tahun sebelumnya.

Laba bersih per saham ikut melonjak dari Rp22,3 menjadi Rp32,5 per lembar. Kinerja ini turut mencerminkan peningkatan rasio profitabilitas perusahaan. Return on asset (ROA) naik dari 6,08% di 2023 menjadi 7,42% di 2024, dan menembus 9,37% pada kuartal I 2025. Return on equity (ROE) juga meningkat dari 15,5% menjadi 18,8%, dan kini mencapai 23,9%.

Kinerja keuangan HRTA tak lepas dari daya tahan harga emas di dalam negeri yang relatif stabil terhadap fluktuasi harga global. Ong Deny mengungkapkan, saat harga emas dunia turun 15,4% pada 2013–2015, harga emas dalam Rupiah hanya terkoreksi 6,4% dan bahkan naik 3,3% di 2015.

Tren positif ini berlanjut di 2021–2024. Ketika harga emas dunia naik 22,8%, harga emas dalam negeri justru melesat 27,8%. “Harga emas dalam negeri cukup solid karena dipengaruhi pergerakan harga dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap US$,” tambah Ong Deny.

Selama lima tahun terakhir, HRTA konsisten mencatat pertumbuhan pendapatan dengan CAGR sebesar 34,5%. Puncaknya terjadi pada 2023, saat pendapatan tumbuh 85,8%, disusul 41,7% di 2024. Laba bersih pun tak ketinggalan, dengan CAGR 20,9% dan pertumbuhan tertinggi 44,6% di 2024.

Dari sisi produksi, HRTA juga mencatat perkembangan signifikan sejak memiliki pabrik pemurnian emas pada akhir 2022. Kapasitas produksi meningkat bertahap dari 30 ton menjadi 48 ton per tahun pada 2025. Volume produksi pun naik menjadi 19,2 ton di 2024, lebih tinggi 16,48% dibandingkan 2023. Utilisasi produksi juga ikut naik menjadi 45,7%.

Pada kuartal I 2025, HRTA berhasil memproduksi 4,8 ton emas dengan tingkat utilisasi 40%. Kinerja ini menunjukkan kemampuan perusahaan menjaga efisiensi dan produktivitas meski harga emas berada di level tinggi.

Artikel Terkait

Resmi! WIFI Lepas Tiga Anak Usaha Sekaligus, Begini Penjelasannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)...

Dana IPO SOUL Habis Dipakai, Begini Rinciannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL)...

Poh Holdings Siap Perkuat Bisnis NINE Usai Jadi Pengendali Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) membeberkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru