STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) baru-baru ini meraih penghargaan Prasetya Ahimsa dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan ini diberikan karena SIG berhasil mengelola keselamatan di sektor pertambangan mineral dan batubara. Keberhasilan ini terlihat jelas di Pabrik Tuban, Jawa Timur, dan Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Tiga anak perusahaan SIG juga mendapatkan penghargaan serupa. Mereka adalah PT Semen Padang, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, dan PT Semen Baturaja Tbk. Penyerahan penghargaan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno, kepada Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari. Acara ini berlangsung dalam Pertemuan Direksi Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Trans Luxury Hotel, Bandung, pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Reni Wulandari juga berbagi pengetahuan sebagai narasumber dalam sesi diskusi tentang peran pimpinan dalam pengelolaan keselamatan. Dalam presentasinya, Reni menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama bagi SIG. “Keselamatan bagi kami bukan sekadar angka dalam KPI, tetapi tentang menjaga nyawa pekerja dan kebahagiaan keluarganya,” tegas Reni.
SIG mengintegrasikan semua aspek keselamatan dalam operasionalnya. Ini meliputi manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta manajemen mutu, yang disusun sesuai standar yang berlaku. Salah satu inisiatif dari manajemen puncak adalah kebijakan 20 Corporate Life Saving Rules. Kebijakan ini berfungsi sebagai pedoman harian bagi karyawan.
“Rules ini disusun berdasarkan penyebab utama kecelakaan di pabrik semen. Kami identifikasi secara statistik, sehingga dapat menjadi acuan bagi karyawan dalam melaksanakan tugas,” jelas Reni.
SIG juga meluncurkan Program Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), yang selaras dengan Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018. Reni menambahkan bahwa SMKP berfokus pada dua aspek penting: pencegahan dan pengukuran. “Kami mengedepankan manajemen risiko dan safety observation tour untuk memperkuat keselamatan,” tambahnya.
Untuk meningkatkan pengelolaan keselamatan, SIG menerapkan Driving Monitoring System (DMS) dalam aktivitas pertambangan. DMS adalah sistem pemantauan real-time untuk pengangkutan material tambang. “Kami pasang In-cabin Camera dan Fatigue Sensor di kendaraan operasional untuk mencegah kecelakaan akibat kelelahan,” ungkap Reni.
SIG juga memperkenalkan Quarry Mining Command Center (QMCC), sistem pemantauan berbasis digital yang memudahkan pengawasan aktivitas tambang. “Ini membuat pengawasan lebih efisien dibandingkan metode konvensional,” tuturnya.
Sejak menerapkan transformasi keselamatan pada 2018, SIG Pabrik Tuban berhasil mencapai zero accident dan memegang 100% safety performance. Reni mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan dan kontraktor yang telah berperan aktif dalam upaya tersebut.
“SIG berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja. Kami juga terus melakukan sharing session antar perusahaan dalam SIG Group untuk menerapkan praktik pertambangan terbaik,” tutup Reni Wulandari.