Senin, Agustus 25, 2025
28.1 C
Jakarta

SIG Raih Peringkat Gold di Ajang ASRRAT 2024, Begini Strategi Keberlanjutannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali mencetak prestasi gemilang. Perusahaan ini berhasil meraih peringkat Gold dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024. Ajang ini digelar oleh National Center for Corporate Reporting bersama Institute of Certified Sustainability Practitioners. Anak usaha SIG, PT Semen Baturaja Tbk, juga turut meraih peringkat Gold pada ajang yang sama.

Penghargaan ini diterima oleh Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, dalam acara yang berlangsung di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (21/11/2024). Reni mengatakan, keberlanjutan adalah pijakan utama SIG dalam menghadapi tantangan sekaligus mewujudkan pembangunan berkelanjutan. “Laporan keberlanjutan kami adalah bentuk transparansi dan akuntabilitas untuk melaporkan kinerja ekonomi, lingkungan, sosial, serta tata kelola SIG,” ujar Reni.

Penilaian ASRRAT 2024 dilakukan oleh tim ahli dari akademisi dan praktisi, dengan standar ketat seperti The Global Reporting Initiative (GRI) 2021. Dari total 70 peserta, SIG menonjol karena laporan keberlanjutannya yang detail dan sesuai standar internasional. Peserta ajang ini berasal dari berbagai negara, termasuk Bangladesh dan Filipina.

Komitmen keberlanjutan SIG dituangkan dalam **Sustainability Roadmap SIG 2030**. Strategi ini mencakup tiga pilar utama: inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan pemberdayaan komunitas. SIG juga telah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam operasionalnya. Salah satu inovasinya adalah penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah untuk menggantikan 20% batu bara pada 2030. Langkah ini membantu SIG menurunkan emisi CO2 hingga 38% dibandingkan semen konvensional.

SIG juga memanfaatkan hydrogen injection untuk efisiensi energi di kiln semen, panel surya untuk substitusi energi listrik, serta teknologi pengolahan gas panas buang dari proses produksi. Berkat berbagai inisiatif ini, emisi CO2 cakupan 1 SIG telah turun 17,37% dibandingkan baseline 2010, sementara cakupan 2 turun 5,22% dibandingkan baseline 2019.

Reni menambahkan, keberlanjutan tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga menjadi peluang untuk pertumbuhan di tengah situasi global yang dinamis. “Kami siap mengubah tantangan menjadi peluang demi memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.

Keberhasilan ini semakin mengukuhkan posisi SIG sebagai pelopor dalam operasional berbasis keberlanjutan di industri semen. Dengan berbagai inovasi dan komitmen yang kuat, SIG membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk masa depan yang lebih baik.

Artikel Terkait

Dukung Jatim Jadi Pemimpin Konservasi, SIG Tanam 17.845 Bibit Mangrove di Probolinggo

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)...

Humpuss Maritim Bangun 2 Unit Kapal SPHB, Perluas Kapasitas Bisnis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI)...

PGN Laporkan Pasokan Gas Membaik, Industri Jawa Barat Beroperasi Lagi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru