STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini (13-17 Oktober 2025) mengalami koreksi sebesar 311,544 poin atau anjlok 3,79%, yaitu dari 8.227,200 ke level 7.915,656. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa pada Jumat (17/10/2025) tercatat sebesar Rp14.773.111 triliun, merosot dari Rp15.535.890 triliun, Senin (13/10/2025).
Seiring penurunan IHSG, ada 5 saham mencatat penurunan terbesar atau top losers pada pekan ini. Adapun 5 saham emiten berbesar di Top Losers pekan ini (13-17 Oktober 2025) adalah PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).
Menurut data RTI Business, dalam sepekan harga saham DADA turun Rp97 atau melemah 54,49% menjadi Rp81 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 5,4 miliar unit senilai Rp927,5 miliar. Frekuensi transaksi saham DADA sebanyak 233.613 kali. Net foreign buy (NFB) di saham DADA tercatat Rp553,1 juta.
Posisi kedua, ditempati oleh saham HOPE yang melemah Rp49 atau turun 27,07% menjadi Rp132 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 514,6 juta unit senilai Rp80,7 miliar. Frekuensi transaksi saham HOPE sebanyak 48.037 kali. Net foreign buy (NFB) di saham HOPE tercatat Rp2 miliar.
Berikut, saham MLPL turun Rp48 atau tergerus 21,24% menjadi Rp178 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 1,4 miliar unit senilai Rp275,1 miliar dengan frekuensi sebanyak 64.992 kali. Net foreign sell (NFS) di saham MLPL tercatat sebesar Rp6,4 miliar.
Keempat diduduki saham CBDK yang melemah Rp1.025 atau turun 14,19% menjadi Rp6.200 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 83 miliar unit senilai Rp547,2 miliar. Frekuensi transaksi saham CBDK sebanyak 39.384 kali. Net foreign sell (NFS) di saham CBDK tercatat sebesar Rp46,7 miliar.
Terakhir (kelima), saham MINA melorot Rp29 atau turun 12,95% menjadi Rp195 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 1,6 miliar unit senilai Rp341 miliar dengan frekuensi sebanyak 88.056 kali transaksi. Net foreign buy (NFB) di saham MINA senilai Rp7,8 miliar.
Sedangkan 5 saham yang mencatat penguatan terbesar atau top gainers dalam pekan ini (13-17 Oktober 2025) adalah PT Martina Berto Tbk (MBTO), PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Remala Abadi Tbk (DATA) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).
Dalam periode tersebut di atas, harga saham MBTO naik Rp191 atau melejit 133,57% menjadi Rp334 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 285,6 juta unit senilai Rp64,2 miliar. Frekuensi transaksi saham MBTO sebanyak 31.388 kali. Net foreign buy (NFB) di saham MBTO tercatat Rp973,8 juta.
Posisi kedua, ditempati oleh saham GZCO yang terangkat Rp178 atau meningkat 82,41% menjadi Rp394 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 5,2 miliar unit senilai Rp1,7 triliun. Frekuensi transaksi saham GZCO sebanyak 314.353 kali. Net foreign buy (NFB) di saham GZCO tercatat Rp22,8 miliar.
Berikut, saham HRTA naik Rp590 atau menguat 55,66% menjadi Rp1.650 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 531,5 juta unit senilai Rp714,6 miliar dengan frekuensi sebanyak 84.848 kali. Net foreign buy (NFB) di saham HRTA tercatat sebesar Rp26,1 miliar.
Keempat diduduki saham DATA yang naik Rp2.150 atau melejit 50,59% menjadi Rp6.400 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 91,2 juta unit senilai Rp519,5 miliar. Frekuensi transaksi saham DATA sebanyak 62.667 kali. Net foreign buy (NFB) di saham DATA tercatat sebesar Rp34,9 miliar.
Terakhir (kelima), saham ARCI terangkat Rp380 atau menguat 34,70% menjadi Rp1.475 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 1,7 miliar unit senilai Rp2,3 triliun dengan frekuensi sebanyak 220.276 kali transaksi. Net foreign sell (NFS) di saham ARCI tercatat sebesar Rp2,5 miliar.
