STOCKWATCH.ID. (JAKARTA) – Pendapatan dan penjualan PT Singaraja Putra Tbk (SINI) ditargetkan Rp369,27 miliar pada 2023, sekitar 10,73% lebih rendah dari pendapatan dan penjualan SINI pada 2022 yang mencapai Rp413,65 miliar.
Direksi SINI dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/6) mengemukakan, laba tahun berjalan ditargetkan sebesar Rp9,80 miliar pada 2023, turun sekitar 8%, dari Rp10,65 miliar pada 2022.
Pendapatan dan penjualan SINI hingga triwulan I 2023 mencapai Rp92,67 miliar. Pencapaian pendapatan SINI itu turun 11,22%, dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp113,32 miliar.
Di tengah penurunan pendapatan dan penjualan, beban penjualan dapat ditekan turun 89,41% menjadi Rp1,89 miliar dari Rp17,85 miliar. Meski begitu, laba usaha SINI tetap turun 26,23% menjadi Rp4,78 miliar, dari Rp6,48 miliar. Perseroan mencatat laba tahun berjalan Rp668,42 juta per Maret 2023, turun 80,41%, dari Rp3,410 miliar per Maret 2022.
Direksi Perseroan menilai, dengan membaiknya perekonomian global dan Indonesia, prospek usaha perkayuan dan jasa penyedia penginapan Perseroan untuk tahun 2023 memiliki peluang yang lebih baik.
Prospek usaha perhotelan diperkirakan akan bertumbuh lebih baik didukung oleh mulai ditiadakannya syarat-syarat perjalanan seperti wajib tes PCR-Antigen dan Isolasi mandiri bagi pelaku perjalanan serta dibuka kembalinya wilayah destinasi wisata di hampir di seluruh Indonesia.
Usaha perkayuan masih akan menjadi sumber pendapatan utama dengan ekspektasi akan lebih baik di tahun 2023, hal ini tidak terlepas dari adanya perang antara Russia dan Ukraina. Perang ini membuat harga dan permintaan atas produk kayu dari negara-negara eksportir kayu selain Russia meningkat.
Selain itu, Perseroan memiliki rencana transaksi material dan afiliasi dimana Perseroan membeli sebanyak 579.596 saham PT Dwi Daya Swakarya (DDS) atau mewakili 75% dari modal ditempatkan dan disetor dalam DDS yang dimiliiki oleh PT Barito Energy.