Selasa, Desember 16, 2025
32.6 C
Jakarta

Sinyal The Fed Pangkas Bunga Menguat, Harga Emas Melesat dan Perak Tembus Rekor Baru

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali berkilau pada penutupan perdagangan Jumat (5/12/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (6/12/2025) WIB. Optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed pekan depan menjadi pemicu utamanya. Sentimen positif ini juga membuat harga perak terbang tinggi hingga mencetak rekor baru.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot tercatat naik 1% menjadi US$4.212,16 per ons. Meski begitu, logam mulia tersebut masih mencatat kerugian mingguan sebesar 0,4% dan sebelumnya sempat menyentuh level US$4.243 per ons.

Kepala Strategi Komoditas Global di TD Securities, Bart Melek, menyoroti keyakinan pasar yang semakin tebal terhadap kebijakan bank sentral.

“Pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan memangkas (suku bunga) dan sebagai respons terhadap hal itu, kita telah melihat dolar AS sedikit melemah dan itu berdampak positif bagi emas,” ujar Bart Melek.

Data ekonomi AS terbaru turut mendukung tren penguatan ini. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti dilaporkan naik 0,3% pada bulan September. Kenaikan tahunan melambat menjadi 2,8% dari sebelumnya 2,9% pada Agustus. Data penggajian swasta juga menunjukkan penurunan paling tajam dalam lebih dari dua setengah tahun terakhir pada bulan lalu.

Pernyataan bernada lunak atau dovish dari beberapa pejabat The Fed semakin memanaskan ekspektasi pelonggaran moneter. Alat FedWatch CME kini menunjukkan probabilitas sebesar 87,2% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin. Keputusan krusial ini akan diambil pada pertemuan The Fed tanggal 9-10 Desember mendatang.

COO Allegiance Gold, Alex Ebkarian, menyampaikan proyeksi terbaru soal pergerakan harga emas. Ia memperkirakan emas akan bergerak di kisaran US$4.200 sampai US$4.500 tahun ini. Harga emas juga dinilai berpeluang naik ke level US$4.500 hingga US$5.000 pada tahun depan, tergantung arah kebijakan The Fed.

Kinerja paling menonjol justru datang dari perak. Logam putih ini naik 2,6% ke US$58,59 per ons. Perak juga sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level US$59,32 per ons. Kenaikan mingguan perak tercatat 4%.

Bart Melek menilai pergerakan perak masih sangat potensial. Defisit struktural dan meningkatnya permintaan untuk elektrifikasi menjadi faktor pendukung utama.

“(Perak sedang) mengikuti jejak emas dan banyak investor masih percaya bahwa perak cukup murah secara relatif,” kata Melek.

Sepanjang tahun ini, perak telah reli hingga 98%. Lonjakan ini dipicu oleh defisit pasokan dan masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS.

Di pasar logam lain, harga platinum tercatat stabil di level US$1.646,10. Paladium naik tipis 0,3% ke posisi US$1.453,39.

Permintaan fisik emas di India dan China sedikit melambat minggu ini. Para pembeli cenderung menunggu koreksi harga di pasar spot sebelum kembali melakukan transaksi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Pangkas Keuntungan, Tertekan Kabar Damai Ukraina

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak fluktuatif pada...

Harga Minyak Dunia Merosot, Prospek Pasokan Berlebih Kalahkan Isu Venezuela

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali melemah...

Emas Kian Berkilau Sentuh Level Tertinggi 7 Pekan, Perak Justru Tergelincir

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Pergerakan harga logam mulia dunia menunjukkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru