STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – S&P Global Ratings dan PEFINDO menggelar seminar tahunan kedua mereka di Jakarta, yang bertajuk “Tren Kredit di Bawah Pemerintahan Baru”. Acara ini dihadiri oleh para ahli yang membahas tentang tren kredit utama yang akan membentuk masa depan keuangan Indonesia.
“Kami menyajikan perspektif kami mengenai outlook perekonomian Indonesia pada tahun 2024, ulasan tentang kinerja keuangan pemerintah dan korporasi, serta pandangan tentang sektor perbankan, transisi energi, dan keuangan berkelanjutan,” ungkap Matthew Batrouney, Managing Director, Commercial Lead Sustainable Finance APAC, S&P Global Ratings, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Seminar di Soehanna Hall – The Energy Building Jakarta ini dimulai dengan kata sambutan dari Batrouney. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi dan sesi panel oleh narasumber dari S&P Global Ratings dan PEFINDO. Acara ditutup dengan closing remarks oleh Direktur Utama PEFINDO Irmawati Amran.
Senior Economist S&P Global Ratings, Vishrut Rana, menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024. “Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama mencatatkan capaian yang tangguh didukung oleh belanja pemerintah yang kuat. Namun, untuk sisa tahun 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih lambat karena siklus permintaan domestik yang lebih lemah dan kebijakan moneter yang lebih ketat.”
Direktur Sovereign Ratings S&P Global Ratings, Andrew Wood, menyoroti kinerja fiskal Indonesia. “Kami mengantisipasi transisi yang mulus dari pemerintahan saat ini ke pemerintahan berikutnya. Namun, pendekatan pemerintah selanjutnya terhadap kebijakan fiskal dan reformasi ekonomi akan menjadi faktor penentu atas kinerja Indonesia.”
Managing Director Corporate Ratings S&P Global Ratings, Xavier Jean, menekankan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia mungkin akan memasuki periode pertumbuhan yang lebih lambat. “Perusahaan-perusahaan mungkin akan menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat dan pengembalian modal yang relatif lebih rendah selama 5 tahun ke depan.”
Kepala Divisi Pemeringkatan PEFINDO, Yogie Perdana, menambahkan bahwa kondisi kredit korporasi lokal diperkirakan akan tetap stabil. “Kebijakan ekonomi yang lebih jelas dan transisi pasca pemilu yang lancar akan memberikan stabilitas makroekonomi bagi perusahaan-perusahaan lokal.”
Direktur Financial Institutions Ratings S&P Global Ratings, Ivan Tan, mengemukakan bahwa bank-bank di Indonesia telah menunjukkan pemulihan yang kuat pasca-pandemi. “Meski begitu, masih terdapat tantangan pada kualitas aset yang mungkin akan menjadi masalah utama dalam lingkungan suku bunga yang lebih tinggi.”
Kepala Divisi Pemeringkatan Sektor Keuangan PEFINDO, Danan Dito, menyoroti ketahanan perusahaan pembiayaan di Indonesia. “Kondisi fundamental perusahaan pembiayaan di Indonesia seharusnya tetap terjaga meski menghadapi tantangan dengan meningkatnya risiko dan volatilitas makroekonomi.”
Seminar ini memberikan wawasan mendalam tentang tren keuangan Indonesia, termasuk transisi energi, infrastruktur, dan keberlanjutan. Pencerahan dari para narasumber diharapkan dapat membantu para pelaku pasar dan pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.