STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (16/6/2023) waktu setempat atau Sabtu (17/6/2023) WIB. Ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu terjun bebas, lantaran kekhawatiran para investor mencuat lagi terkait kebijakan pengetatan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS tersebut diperkirakan kembali akan menaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi inti yang belum melandai.
Jumat pekal lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup melemah 108,94 poin atau 0,32% menjadi 34.299,12 poin. Indeks S&P 500 berakhir turun 16,25 poin atau 0,37% menjadi 4.409,59 poin. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq ditutup berkurang 93,25 poin atau 0,68%, menjadi 13.689,57 poin.
Kegalauan para pemilik modal mengenai kemungkinan peningkatan suku bunga AS dipicu oleh komentar dua pejabat The Fed. Keduanya memperingatkan bahwa bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi. Gubernur Dewan Federal Reserve Christopher Waller mengatakan, inflasi inti belum melandai seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sementara itu, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menyebut bahwa inflasi tetap “terlalu tinggi”. Ia mengungkapkan, dirinya merasa nyaman dengan kenaikan suku bunga The Fed, jika data-data menunjukan bahwa inflasi belum berhasil ditekan hingga ke angka 2%.
Dari 11 sektor utama S&P 500, delapan diantaranya ditutup pada teritori negatif. Adapun yang mempimpin penurunan ini adalah sektor sektor komunikasi dan teknologi yang masing-masing melemah sebesar 1,0% dan 0,53%. Sedangkan pemimpin penguatan yakni utilitas dan material dimana masing-masing meningkat 0,53% dan 0,11%.
Sepanjang pekan lalu, indeks Dow Jones, S&P 500, dan komposit Nasdaq mengalami peningkatan, masing-masing menguat sebesar 1,2%, 2,6%, dan 3,2%.