STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut status suspensi perdagangan saham PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD). Dengan pencabutan ini, mulai hari ini, investor dapat kembali memperdagangkan saham GPSO dan JIHD.
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, mengungkapkan bahwa saham GPSO dan JIHD kini bisa diperjualbelikan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Perdagangan akan dimulai pada sesi I tanggal 5 November 2024. “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham GPSO dan JIHD dibuka kembali,” jelas Yulianto dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (5/11/2024).
Sehari sebelumnya BEI menghentikan sementara perdagangan saham GPSO dan JIHD. Suspensi ini diberlakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai Senin, 4 November 2024.
Aji menjelaskan, langkah ini diambil karena kedua saham tersebut mengalami lonjakan harga yang signifikan. “Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor,” ujarnya, dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (4/11/2024).
Aji mengatakan, penghentian sementara ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi para pelaku pasar. Sehingga, mereka dapat mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang berdasarkan informasi yang ada. Dengan jeda waktu ini, investor diharapkan bisa lebih waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi harga saham GPSO dan JIHD.
BEI juga mengimbau semua pihak untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan terkait. Hal ini penting agar keputusan investasi tidak semata-mata didasarkan pada tren harga, tetapi juga pada data fundamental yang akurat. “Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tandas Aji.
Dengan dibukanya kembali perdagangan saham ini, investor kini memiliki kesempatan untuk memanfaatkan peluang cuan di pasar. Investor diharapkan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko kerugian. Sebagai investor yang cerdas, penting untuk terus memantau perkembangan dan informasi terkini agar bisa berinvestasi dengan bijak.