Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Targetkan Dana IPO Rp4,71 Triliun, Simak Kinerja Keuangan dan Prospek MDIY!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), calon emiten di bidang perdagangan eceran alat alat rumah tangga dan perabotan, perangkat keras, alat tulis dan olahraga, perhiasan dan kosmetik, mainan, dan lainnya berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 2.519.039.400 saham dengan nilai nominal Rp25 per unit.

MDIY pun mengincar perolehan dana jumbo seesar  Rp4,71 triliun dari IPO tersebut. Target ambisius Perseroan tersebut bukan tanpa alasan. Manajemen Perseroan pun tampak percaya diri dapat meraup dana segar triliun rupiah dari IPO saham tersebut. Ambisi dan keyakinan manajemen tidak lepas dari prospek usaha dan kinerja keuangan MDIY  yang solid hingga 30 Juni tahun 2024 ini.

MDIY membukukan penjualan bersih Rp3,21 triliun pada semester I 2024, melonjak 92,54% dari Rp1,66 triliun pada semester I 2023. Penjualan MDIY ini berasal dari 824 toko MR DIY yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. Perseroan mengoperasikan seluruh toko secara langsung dan tidak melalui sistem waralaba atau keagenan. Seluruh toko MR DIY beroperasi di atas lahan yang telah disewa. Toko-toko Perseroan memiliki lebih dari 18.000 SKU rata-rata per toko.

Kenaikan penjualan disertai dengan peningkatan beban pokok penjualan MDIY sebesar 46,48% menjadi Rp1,45 triliun pada semester I 2024, dari sebelumnya Rp990 miliar. Namun, emiten ritel alat-alat rumah tangga itu mencatat laba kotor sebesar Rp1,75 triliun pada semester I 2024, melambung 159,8% dari Rp674,88 miliar pada semester I 2023.

Setelah dikurangi beban usaha, Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp747,40 miliar pada enam bulan pertama 2024, meningkat 190,76% dibanding Rp247,04 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Adapun laba bersih Perseroan, meroket 255,86%  mencapai Rp534,73 miliar pada semester I 2024 jika dibandingkan Rp150,26 miliar pada semester I tahun 2023.

Per 30 Juni 2024, total aset MDIY sebesar Rp4,84 triliun, naik 32,89% dari Rp3,64 triliun per Desember 2023. Sementara itu, jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Juni 2024, masing-masing sebesar Rp2,71 triliun dan Rp2,13 triliun.

Terkait kebijakan dividen, para pemegang saham Perseroan pun berharap dapat memperoleh dividen dari MDIY. Tentunya dengan pencapaian kinerja laba yang signifikan. Harapan sama juga diimpikan oleh para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, mereka akan memperoleh hak sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak menerima dividen.

Berdasarkan UUPT, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan RUPST. Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian  dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan.

Pembagian dividen interim tidak boleh mengganggu kegiatan Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan di mana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan.

Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun buku 2025 dan seterusnya, manajemen Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham Perseroan paling sedikit 40% dari laba bersih setelah pajak, di mana syarat dan ketentuan pembagian dividen berdasarkan UUPT, telah seluruhnya dipenuhi dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham tersebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi laba ditahan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan dan kebutuhan kas.

Dividen akan dibayarkan dalam tunai. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia.

Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Berkaitan dengan prospek usaha, harus diakui, kinerja keuangan Perseroan tumbuh signifikan setidaknya hingga semester I 2024. Ini tidak lepas dari prospek usaha Perseroan yang cerah. Berdasarkan data dari Frost & Sullivan. Indonesia memiliki pasar konsumen yang besar dan berkembang pesat, dengan populasi sekitar 277,4 juta pada tahun 2023.

Kenaikan kelas menengah dan meningkatnya tingkat urbanisasi telah menghasilkan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan dan permintaan yang lebih tinggi di berbagai sektor. Secara khusus, industri ritel perbaikan rumah diperkirakan akan mendapat manfaat besar dari tren ini.

Seiring dengan perkembangan wilayah perkotaan dan munculnya lebih banyak pemilik rumah baru, minat untuk membeli produk perbaikan rumah untuk melengkapi dan mendekorasi rumah semakin meningkat. Hal ini secara langsung akan berimbas positif terhadap kinerja penjualan produk perseroan ke depan.

Dari sisi efisiensi operasional, Perseroan memiliki potensi untuk mendapatkan manfaat substansial dengan mengadopsi teknologi yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi operasional. Meskipun Perseroan saat ini sudah menggunakan beberapa sistem teknologi informasi, masih ada potensi besar untuk mengintegrasikan teknologi-teknologi canggih di berbagai aspek bisnisnya.

Sebagai contoh, penerapan sistem otomatisasi gudang dapat menyederhanakan manajemen inventaris, yang mengakibatkan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi. Selain itu, adopsi analitik data real-time berpotensi meningkatkan manajemen operasional dan pengambilan keputusan, memungkinkan Perseroan untuk menawarkan layanan yang lebih personal kepada pelanggan.

Selain itu, Perseroan juga memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan jumlah pengunjung lebih banyak, terutama dengan meningkatkan rata-rata jumlah transaksi harian. Beberapa inisiatif utama dapat dilakukan untuk menyebarkan pesan merek, termasuk metode pemasaran tradisional seperti media cetak, televisi, radio, dan papan iklan.

Di bagian lain, MDIY juga dapat memanfaatkan saluran pemasaran digital, seperti media social dan iklan online, dapat meningkatkan kesadaran merek, menarik lebih banyak pengunjung, dan meningkatkan penjualan. Lebih lanjut, fokus pada peningkatan layanan dan memperbaiki tampilan produk akan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih menarik dan memuaskan. (konrad)

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru