STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Antam mencatat pencapaian tertinggi penjualan emas sepanjang sejarah Perseroan. Sepanjang tahun 2024, Antam mencatat penjualan emas sebanyak 43.776 kg (1.407.431 troy oz), meningkat 68% dibandingkan tahun 2023.
Tergambar dalam laporan Antam dikutip dari laman BEI, Jumat (31/1/2025), pada 2024, produksi emas Antam mencapai 1.019 kg (32.762 troy oz). Angka ini turun dibandingkan sebesar 1.208 kg (38.838 troy oz) pada 2023.
Berikut, Antam mencatatkan produksi bijih nikel sebanyak 9,94 juta wet metric ton (wmt), turun dari 13,45 juta wmt pada 2023. Adapun penjualan bijih nikel tercatat 8,35 juta wmt pada 2024.
Antam mampu menjaga kestabilan produksi feronikel dan mampu mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 20.103 ton nikel dalam feronikel (TNi)) dengan tingkat penjualan mencapai 19.452 TNi. Volume produksi feronikel Antam pada 2023 tercatat 21.473 TNi.
Antam juga mencatatkan volume produksi bauksit pada 2024 sebesar 1,33 juta wmt, turun dari 2,01 juta wmt pada 2023. Sementara penjualan bauksit Antam tercatat sebanyak 736.188 wmt pada 2024.
Kemudian, volume produksi perak Antam tercatat 6.393 kg (205.540 troy oz) pada 2024, turun dari 8.267 kg (265.790 troy oz) pada 2023. Demikian pula volume produksi chemical grade alumina turun menjadi 147.826 ton pada 2024 dari 160.940 ton pada 2023.
Pada 2024, Antam dan PT Freeport Indonesia menjalin kolaborasi strategis untuk memperkuat rantai pasok emas dalam negeri. Perseroan memenuhi komitmen hilirisasi dengan akuisisi 30% saham PT Jiu Long Metal Industry melalui entitas anak usaha, PT Gag Nikel.
“Mengedepankan aspek keberlanjuta, Antam berkolaborasi dengan PLN untuk pasokan listrik 150 MVA di Pabrik Feronikel Kolaka,” tulis manajemen Antam.