STOCKWATCH.ID (WASHINGTON.DC) – Bank sentral Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada kisaran target antara 4,25% hingga 4,50%. Keputusan ini diambil untuk mencapai tingkat pengangguran yang rendah dan target inflasi 2% dalam jangka panjang.
Dalam pernyataan resmi melalui laman Federal Reserve pada Rabu (29/1/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (30/1/2025) WIB, Komite Pasar Terbuka Federal, atau Open Market Committee (FOMC) menegaskan bahwa keputusan terkait kebijakan suku bunga diambil setelah mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi terkini. Ekonomi AS terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Tingkat pengangguran tetap rendah dalam beberapa bulan terakhir, dan pasar tenaga kerja juga solid. Namun, inflasi masih lebih tinggi dari target yang diinginkan.
“Kami akan terus memantau data yang masuk, perkembangan prospek ekonomi, dan risiko sebelum memutuskan perubahan suku bunga lebih lanjut,” ujar pihak Fed.
The Fed tetap berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja yang maksimal dan menurunkan inflasi ke angka 2%. The Fed juga siap menyesuaikan kebijakan moneter jika ada risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut.
Selain itu, The Fed melanjutkan pengurangan kepemilikan surat utang pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan pasar keuangan.
Anggota yang terlibat dalam keputusan kebijakan moneter ini antara lain adalah Jerome H. Powell sebagai Ketua, John C. Williams sebagai Wakil Ketua, serta sejumlah anggota lainnya seperti Michael S. Barr, Michelle W. Bowman, Susan M. Collins, Lisa D. Cook, Austan D. Goolsbee, Philip N. Jefferson, Adriana D. Kugler, Alberto G. Musalem, Jeffrey R. Schmid, dan Christopher J. Waller.